5 Pernyataan Asli Pahlawan Nasional Saat Detik-Detik Perjuangan, Lengkap dengan Faktanya

- 10 November 2020, 15:50 WIB
 Taman Makam Pahlawan Kusuma dharma di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau./Dinsos Riau
Taman Makam Pahlawan Kusuma dharma di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau./Dinsos Riau /
PR CIREBON - Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap tahunnya pada 10 November untuk mengenang para pahlawan yang berjasa dalam melawan penjajahan pada zaman dahulu.
 
Pahlawan punya semangat juang yang tinggi, bahkan saat dirinya sedang dalam kondisi yang kurang baik atau bahkan saat sedang didesak penjajah kala itu untuk mempertahankan NKRI.
 
Berikut ini adalah 6 pernyataan asli pahlawan nasional saat detik-detik perjuangan mereka melawan penjajahan beserta faktanya:
 
 
1. Pernyataan asli Jenderal Sudirman saat sedang sakit:
"Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus."
 
Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta. Jenderal Sudirman pada saat itu dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.
 
2. Pernyataan asli Pattimura saat diambang ajalnya:
"Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit."
Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817.
 
 
3. Pernyataan asli Pilas Papare saat memperjuangkan Irian Barat:
"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku."
Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda untuk akhirnya kembali bergabung dengan NKRI.
 
4. Pernyataan asli Gubenur Suryo menjelang pertempuran:
"Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali."
 
Disampaikan Gubernur Suryo saat berpidato di salah satu radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
 
 
5. Pernyataan asli Supriyadi saat mengadakan pertemuan rahasia:
“ Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi."
 
Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang.
 
6. Pernyataan asli Bung Tomo saat berpidato:
 “Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan."
 
 
Disampaikan Bung Tomo saat berpidato melalui Radio Pemberontakan.
 
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”  
 
Disampaikan Bung Tomo saat berpidato di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x