PANDI Digitalkan Aksara Jawa, Pemerintah DIY Dukung Sepenuhnya: Menjadi Perhatian Khusus

- 24 Oktober 2020, 11:58 WIB
Ilustrasi pembuatan konten digital: PANDi berencana akan melakukan digitalisasi aksara daerah termasuk aksara Jawa sebagai bagian dari pelestarian dan didukung Pemerintah DIY.
Ilustrasi pembuatan konten digital: PANDi berencana akan melakukan digitalisasi aksara daerah termasuk aksara Jawa sebagai bagian dari pelestarian dan didukung Pemerintah DIY. /Pixabay/Free-Photos/

PR CIREBON - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung penuh Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) dalam melakukan digitalisasi aksara daerah termasuk aksara Jawa sebagai bagian dari pelestarian, pemajuan dan pengembangan budaya daerah.

"Isu digitalisasi aksara Jawa merupakan sesuatu yang menjadi perhatian khusus. Oleh karena itu, dinas kebudayaan berkomitmen ikut mengawal perkembangan isu digitalisasi aksara Jawa melalui gelaran Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Sumadi, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Menurut Sumadi, Dinas Kebudayaan DIY juga bekerja sama dengan PANDI. Bahkan Disbud DIY mendukung penuh usulan PANDI untuk mengenkripsi karakter aksara Jawa di Internet untuk dijadikan domain agar bisa diakses di ranah digital.

Baca Juga: Suara Rakyat Tak Didengar Jokowi, BEM SI akan Buat Hari Sumpah Pemuda Jadi Kegentingan Nasional

"Saya sangat mengapresiasi dukungan dari Disbud DIY, selain kami juga berterima kasih kepada para komunitas pegiat aksara Jawa yang sama-sama mengawal proses pengajuan aksara Jawa ke ICANN agar bisa terenkripsi dan digunakan di dunia digital," jelas Deputi Marketing, Kerja sama, dan Pengembangan Usaha PANDI, Gunawan Tyas Jatmiko.

Gunawan berharap melalui berbagai kegiatan yang ada, kita dapat memahami permasalahan terkait aksara Jawa secara lebih luas dan membuat penerapannya di dunia digital semakin luas.

Sumadi pun menjelaskan bahwa pihaknya mencoba mengambil peranan strategis dengan menggelar Kongres Aksara Jawa I dengan mengangkat isu digitalisasi aksara Jawa dan unicodisasi aksara Jawa.

Baca Juga: Denok dalam Sitkom 'TOP' Meninggal Karena Virus Corona, Tika Bravani: Aku Ngaa Covid Beneran Kok

Ketua tim Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta, Setya Amrih Prasaja mengungkapkan, permasalahan pada kongres skenario Jawa I adalah globalisasi dan digitalisasi karakter Jawa.

"Respons dari para pengguna dunia digital atau native digital sangat tinggi, begitu juga dari kalangan urban digital, juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini," jelasnya.

Rully Andriadi, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Museum Dinas Kebudayaan DIY, mengatakan banyak kegiatan dan kolaborasi yang telah difasilitasi Dinas Kebudayaan DIY.

Baca Juga: Trending di Twitter, Video Klip 'Kasih Dengarkanlah Aku' Milik Via Vallen Disebut Mirip MV IU

Misalnya bengkel Dluwang, untuk pengembangan Penulisan aksara jawa menggunakan kertas murbei dluwang, juga dengan Komunitas Aksara Jawa Segajabung dalam pengenalan dan penggunaan aksara jawa di ranah digital.

Rully menambahkan, Disbud DIY akan menggelar hajatan enkripsi aksara Jawa yang merupakan puncak acara dari hasil pengajuan enkripsi yang disampaikan PANDI.

"Selebrasi akan dilaksanakan pada awal Desember tahun ini dan dihadiri langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X disertai persembahan tari yang khusus dipersiapkan untuk momen selebrasi tersebut," paparnya.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x