Melirik Potensi Ekonomi dari Palung Jawa: Fenomena Alam yang Mendunia

- 27 Februari 2024, 21:37 WIB
Pakar mikrobiologi laut dalam BRIN Ocky Karna Radjasa menunjukkan hasil riset
Pakar mikrobiologi laut dalam BRIN Ocky Karna Radjasa menunjukkan hasil riset /ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso

SABACIREBON - Palung Jawa, cekungan kedua terdalam di Indonesia, menyimpan kekayaan tak terduga. Dengan penemuan bakteri unik dan kandungan lycopene yang melimpah, potensinya sebagai sumber ekonomi baru terkuak. Sebuah pandangan mendalam ke bawah laut yang menjanjikan.

Palung Jawa, suatu keajaiban alam yang tersembunyi di kedalaman Samudra Hindia, telah menarik perhatian dunia. Menyimpan tekanan air yang mencapai 11.000 PSI, lebih dari 1.000 kali lipat tekanan di permukaan, membuatnya menjadi tantangan bagi penjelajah lautan. Namun, justru dalam ketegangan tersebut, muncul potensi luar biasa.

Dalam sebuah ekspedisi ilmiah yang dipimpin oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peneliti menemukan bakteri yang mengandung lycopene, senyawa penting dalam industri kosmetik, farmasi, dan makanan kesehatan. Penemuan ini mengungkap potensi ekonomi besar dari Palung Jawa yang selama ini terabaikan.

Baca Juga: Jelang Pilpres, Dukung Mendukung Capres-Cawapres Jadi Fenomena, Terkini Kandidat Ini Didukung Komunitas Ojol

Bakteri yang ditemukan di kedalaman 1.000 meter ini, menjadi sumber lycopene yang berpotensi menghasilkan pendapatan miliaran dolar.

Permintaan global terhadap lycopene terus meningkat, dengan proyeksi mencapai USD187,3 juta pada tahun 2030. Hal ini menandai peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri ini.

Selain lycopene, penemuan vitamin B12 dari bakteri laut dalam juga menjadi sorotan. Dalam era kesadaran akan kesehatan dan tren diet vegetarian, kandungan ini menjadi sangat berharga.

Baca Juga: Ada Fenomena Sampah Dibuang di Pinggir Jalan, kini Dijajagi Menggunakan TPA Cibeureum Sumedang

Potensi untuk mengembangkan produk makanan sehat yang bersumber dari bakteri Palung Jawa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri makanan.

Halaman:

Editor: Nurhidayat

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x