Gegara Susah Belajar Online, Orang Tua Geram hingga Tega Aniaya dan Bunuh sang Anak yang Masih SD

- 15 September 2020, 16:21 WIB
Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan /Antaranews.com/

PR CIREBON - Sebuah makam yang masih basah menggegerkan warga di Kampung Gunung Kendeng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijahu, Kabupaten Lebak, Banten.

Pasalnya, makam ini tidak diketahui sama sekali oleh warga sekitar.

"Sewaktu digali warga dan polisi, ternyata ada jenazah anak berpakaian lengkap, berjenis kelamin perempuan usia delapan tahun," ujar Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma dalam keterangannya, Selasa 15 September 2020 seperti dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari situs RRI.

Baca Juga: Ospek Online UNESA Viral dan Bikin Geram, Maba Ramai Bela Senior Minta Netizen untuk Tidak Menghujat

Pasangan suami istri berinisial IS (27) dan LH (26), tega membunuh satu anak kandungnya yang terlahir kembar, hanya gara-gara susah mengikuti proses belajar online.

Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma mengatakan, korban yang berusia delapan tahun dan duduk dibangku sekolah dasar (SD) itu dianiaya hingga tewas karena orang tuanya kesal.

Demi menghilangkan jejak kejahatannya, IS dan LH menguburkan jasad anaknya di Kabupaten Lebak hingga membuat laporan palsu ke polisi.

Baca Juga: Tolak Tawaran Microsoft, Oracle Dikabarkan Siap Mengambil Alih TikTok di Amerika Serikat

"Aksi penganiayaan berujung kematian sang bocah itu terjadi pada 26 Agustus sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu sang bocah yang duduk di bangku sekolah dasar tengah melakukan pembelajaran secara online. Namun, karena si bocah malang itu tidak mengikuti kegiatan belajar online dengan baik yang membuat ibu korban yakni, LH kesal hingga tega menganiaya korban," tuturnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x