Indonesia akan Mengalami Hari Tanpa Bayangan hingga Oktober, Simak Dampak Buruknya untuk Kesehatan

- 8 September 2020, 08:15 WIB
Ilustrasi hari tanpa bayangan.
Ilustrasi hari tanpa bayangan. /PEXELS/Umberto Shaw

PR CIREBON - Mulai tanggal 2 September hingga Oktober 2020 mendatang, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan.

Dilansir dari BMKG yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, hari tanpa bayangan merupakan fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Baca Juga: Yakinkan Djoko Tjandra Agar Tak Masuk Penjara, Jaksa Pinangki Telah 'Menjual Nama' Petinggi Kejagung

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri, sehingga hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Penyebab terjadinya hari tanpa bayangan karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 LU sampai 23,5 LS.

Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari. Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2020 pukul 10.50 WIB dan 22 September 2020 pukul 20.31 WIB.

Baca Juga: Puan Maharani Buahkan Pemikiran Langka DPR, Fadli Zon Ingin Kota Bukittinggi Jadi Kota Perjuangan

Adapun pada 23 Juni 2020 pukul 04.44 WIB Matahari berada di titik balik Utara dan pada 21 Desember 2020 pukul 17.02 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x