Peristiwa Hijrah memiliki konteks historis yang penting bagi perkembangan awal umat Islam. Pada masa itu, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya mengalami tekanan dan persekusi di Mekah.
Dalam rangka melindungi dan menyebarkan agama Islam, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya memutuskan untuk meninggalkan Mekah dan bermigrasi ke Madinah.
Hijrah terjadi pada bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Pada tanggal 1 Muharram, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya meninggalkan Mekah dan memulai perjalanan menuju Madinah.
Baca Juga: KH Maman Imanulhaq Minta Kepada Pemerintah Carikan Solusi Tragedi di Muzdhalifah
Perjalanan ini memiliki makna yang mendalam, karena tidak hanya sekadar perpindahan geografis, tetapi juga menjadi awal dari sebuah era baru dalam sejarah Islam.
Hijrah bukan hanya peristiwa migrasi fisik, tetapi juga merupakan peralihan kekuasaan dan pembentukan komunitas Muslim yang baru di Madinah.
Peristiwa ini membawa perubahan besar dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, serta memengaruhi perkembangan agama Islam secara signifikan.
Setelah Hijrah, Nabi Muhammad SAW mendirikan negara Islam di Madinah dan membangun masyarakat Muslim yang diatur oleh hukum-hukum Islam.
Peristiwa Hijrah juga menjadi titik awal dalam penyebaran agama Islam yang semakin luas, dengan banyak orang yang memeluk Islam dan bergabung dengan komunitas Muslim di Madinah.
Baca Juga: Pusing Setelah Makan Daging? Bisa Jadi Karena 3 Hal Ini yang Jadi Penyebabnya