Gibran Punya Penantang Baru di Pilkada Solo, Mantan Pekerja BUMN Deklarasikan Diri Jadi Cawalkot

- 11 Agustus 2020, 09:33 WIB
Simulasi pilkada 2020 dengan penerapan protokol kesehatan.*
Simulasi pilkada 2020 dengan penerapan protokol kesehatan.* //KPU RI

PR CIREBON - Penantang terbaru Pilkada Solo 2020 rupanya datang dari seorang mantan pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Astri S. Suntani.

Secara gamblang, Astrid S. Suntani mendeklarasikan diri menjadi bakal calon wali kota Solo, sekaligus menjadi penantang anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020.

Tepatnya, deklarasi diri Menjadi wali Kota Solo periode 2020-2025 itu dinyatakan sendiri pada Minggu, 09 Agustus 2020 malam.

Baca Juga: 7 Daerah Malaysia Diprediksi Terkena Dampak Letusan Gunung Sinabung

"Saya sangat siap [menghadapi Gibran]. Sebetulnya langkah saya ingin maju di Pilkada Solo ini kan ingin menjaga martabat dari Presiden kita, Bapak Jokowi. Saya sering baca melihat di Youtube, Google dan media lain, putra Pak Presiden ini tidak dapat lawan. Saya ingin menjadikan semua warga Solo dan umat manusia hidup saling menghormati, menghargai. Tak ada saling fitnah dan membuli," ungkap Astrid di Hotel Lorin Solo di Colomadu Karanganyar, seperti dikutip dari RRI pada Selasa, 11 Agustus 2020

Lebih lanjut, Astrid berpendapat bahwa tiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk meramaikan bursa Pilkada Solo.

"Pak Presiden kan welcome dalam hal ini. Makanya saya ingin menjaga martabat dari Pak Presiden. Daripada kita mem-bully kan lebih baik mencalonkan diri. Agar putra Pak Jokowi tidak melawan kotak kosong. Selain itu langkah saya maju juga untuk menjaga marwah demokrasi di Indonesia," papar Astrid.

Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Selama 11 Jam dengan 45 Pertanyaan, Anji: Buat Saya, Ini Ga Enak dan Capek

Lebih dari itu, Astrid S. Suntani mengaku ingin menjadikan Solo sebagai pusat etika timur untuk dunia.

Sebagi informasi, sebelumnya sudah ada sejumlah sosok baru dan lama bermunculan untuk meramaikan bursa cawali-cawawali dalam Pilkada Solo tahun ini.

Mulai dari Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya tidak pernah berkecimpung di dunia politik, kini sudah resmi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai cawali.

Baca Juga: Ikuti Pilkada Serentak 2020, Bupati Sumenep Hanya Dapat Jatah 3 Tahun Jabatan

Kemudian berlanjut, Cucu Pakubuwono XII BRA Poetri Wulan telah mendekati sejumlah partai politik non-PDIP untuk menggalang dukungan, bahkan BRA Putri Woelan sempat bertemu Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo.

Selain ke Achmad Purnomo, dia juga menemui jajaran pengurus DPD PKS Solo guna menjajaki kemungkinan berkolaborasi menggalang kekuatan melawan duet Gibran-Teguh.

Saat itu, Putri Woelan memilih PKS karena posisi PKS sebagai satu-satunya parpol pemilik kursi di parlemen yang ingin menggalang koalisi gabungan untuk menantang Gibran, sekaligus menjalin komunikasi dengan beberapa pengurus parpol yang tidak memiliki kursi di parlemen.

Hanya saja, PKS dan Putri harus bekerja ekstra keras bila ingin mewujudkan koalisi, karena parpol pemilik kursi di DPRD Solo saat ini merapat ke PDIP, seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra (tiga kursi) dan PSI (tiga kursi).

Baca Juga: Setahun Usut Kasus Perkosaan, Polres Tangsel: Pelaku Pandai Hilangkan Barang Bukti dengan Medsos

Padahal untuk bisa mengusung pasangan cawali-cawali parpol atau gabungan parpol di Pilkada Solo, setidaknya harus memiliki sedikitnya sembilan kursi.

Di sisi lain, satu per satu partai politik (parpol) pemilik kursi di DPRD Solo memberikan surat rekomendasi cawali-cawawali kepada pasangan Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa yang diusung PDIP.

Dengan demikian, bila kekuatan PDIP semakin bertambah, maka ini hampir menutup peluang terbentuknya koalisi gabungan parpol.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x