Pasang Tarif Tambal Ban Mencekik Capai Rp600 Ribu, Pemilik Bengkel di Banyuwangi Ungkap Kronologinya

- 8 Juli 2020, 07:36 WIB
Bon tambal ban yang viral karena mahalnya yang lokasi kejadian berada di Banyuwangi, Jawa Timur.*
Bon tambal ban yang viral karena mahalnya yang lokasi kejadian berada di Banyuwangi, Jawa Timur.* /RRI/

PR CIREBON - Bengkel jalanan memang diperlukan banyak pengendara untuk sewaktu-waktu kejadian buruk dalam perjalanan, seperti ban yang kurang angin atau mendadak kempes di tengah jalan.

Namun rupanya, seorang pemilik bengkel tambal ban di daerah Banyuwangi tega memasang tarif mencekik untuk perbaikan dua ban mobil hingga mencapai Rp 600 Ribu.

Padahal, bila hanya sekadar ditambal maka biaya yang dikeluarkan mungkin akan kurang dari Rp 5.000 per ban.

Baca Juga: Banyak Kelurahan Berstatus Zona Merah, Pemkot Cirebon Menggalakkan Rapid Test dan Swab Besar-besaran

Pemasangan tarif mencekik itu diketahui khalayak saat unggahan kwitansinya menjadi viral dalam media sosial baru-baru ini

Secara detail, tempat tambal ban tersebut berada di Dian Tubles, Jalan dr Soetomo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Memang tempat tambal ban itu bukan seperti biasanya karena menggunakan metode press silicone.

Baca Juga: Lakukan Pengkhianatan Negara, Mantan Jurnalis yang Menjabat Asisten Kepala Badan Antariksa Ditangkap

Melansir dari RRI, Acey Sucahyono sebagai pemilik bengkel Dian Tubles mengungkapkan dalih dari pemasangan harga mahal itu karena menggunakan bahan impor dan keahlian khusus.

Bahkan, ia juga menjelaskan bahwa proses press silicon yang dilakukannya sangat beda dengan penambalan ban baik tubeless maupun press lain, terlebih dengan kondisi ban gundul dari sang pemilik mobil.

Dalam contohnya, ia menyatakan kebocoran ban karena paku besar tidak bisa di-tubeless, sehingga wajib di-press silicon.

Baca Juga: Siap Terapkan Protokol Kesehatan, Bioskop Seluruh Indonesia akan Dibuka Mulai 29 Juli 2020

Press silicon itu akan diawali dengan ban yang dalam keadaan rusak tersebut harus diberi soda api.  Setelah itu di-blower agar kering, lalu dilanjut bekas kerusakan digerinda untuk membuat luka ban mudah merekat jika ditempel lem dan di-press dengan suhu panas.

Baru selanjutnya diberikan cairan silicon rubber impor hingga mengkristal. Kemudian ditempel dengan lem Maruni yang diiringan bagian luar diberikan stempel ban yang rusak.

Hingga akhirnya, di-press dengan suhu tinggi dengan waktu selama 2 jam.

Baca Juga: Buntut Penggerebekan Angel Lelga, Vicky Prasetyo Resmi Ditahan atas Dugaan Pencemaran Nama Baik

Proses press dengan suhu tinggi ini pun harus dicermati dengan ketat. Pasalnya, press dengan menggunakan mesin listrik tidak boleh ada pengurangan daya atau mati listrik karena jika terjadi akan merusak ban yang diperbaiki sehingga menjadi menggelembung.

"Kalau menggelembung bisa merusak jaringan ban. Dan tidak bisa diperbaiki. Harus diganti baru. Makanya itu mahal jadinya," kata Acey.

Kemudian setelah tuntas pengepresan dengan suhu tinggi, ban yang diperbaiki harus di-blower agar dingin. Menurutnya, itu pun butuh pengawasan ekstra.

Baca Juga: Tak Diantar ke RS Rujukan, Viral Video 2 Petugas Medis Tega Buang Mayat Pasien Covid-19 di Jalanan

"Jadi tidak bisa kesusu. Kalau saya ya pagi dikirim sore bisa diambil. Kalau mendadak tidak bisa," tambahnya.

Dengan demikian, Acey mengaku mematok harga Rp 180 ribu hingga Rp 250 ribu itu hanya tergantung dengan kerusakan, jenis, dan ukuran ban.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x