G30 S PKI, Belum Pernah Terjadi di Negara Manapun, Dalam 1 Malam 7 Jendral Terbunuh, Simak Pidato AH Nasution

- 26 September 2022, 07:56 WIB
G30S PKI, Belum Pernah Terjadi di Negara Manapun, Dalam 1 Malam 7 Jendral Terbunuh, Simak Pidato AH Nasution/screen shoot dari video suata asli pidato jendral AH Nasution
G30S PKI, Belum Pernah Terjadi di Negara Manapun, Dalam 1 Malam 7 Jendral Terbunuh, Simak Pidato AH Nasution/screen shoot dari video suata asli pidato jendral AH Nasution /

SABACIREBON-Setiap tanggal 30 September yang sebentar lagi tiba, bangsa Indonesia selalu diingatkan dengan sejarah kelam perjalanan bangsa, yaitu terjadinya penghianatan Gerakan 30 September atau G30 S PKI.

Betapa tidak pada tanggal 30 September atau G30 S PKI ini telah terjadi peristiwa tragis, bahkan teramat tragis dalam perjalanan sebuah negara.

Bayangkan hanya dalam tempo satu malam, 7 jendral dan seorang perwira dibunuh sadis pada peristiwa G30 S PKI ini.

Baca Juga: Usai timnas Indonesia Kalahkan Curacao, Begini Komentar Shin Tae-yong

Peristiwa memilukan G30 S PKI ini tak pernah terjadi di belahan dunia mana pun atau negara mana pun, dalam satu malam 7 jendral dibantai hingga mereka wafat.

Tentunya sejarah kelam G30 S PKI ini tidak boleh lagi terjadi di masa mendatang. Sehingga generasi bangsa berikutnya bisa mengambil pelajaran berharga.

Mengutip dari laman video tni-polri, berikut cuplikan pidato Jenderal Besar TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Abdul Haris Nasution,Ketika Melepas Pahlawan Revolusi Korban G30 S PKI:

Baca Juga: Bakal Jadi Konser Unik Di Dunia, Erwin Gutawa Tampilan Chrisye Dalam Sebuah Konser Live di JCC

"Para prajurit sekalian,
Kawan kawan sekalian,
Terutama rekan rekan yang sekarang kami sedang lepaskan.

Bissmillahirrahmanirrahiim...
Hari ini hari angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang. tapi yang kali ini, hari yang dihinakan, oleh fitnahan, dihinakan oleh penghianatan, dihinakan oleh penganiayaan.

Tetapi hari angkatan bersenjata kita, kita setiap prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita, dengan tekad kita, dengan nama Allah yang maha kuasa, bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran, kebenaran, keadilan.

Baca Juga: Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM Meninggal Terseret Ombak saat Berfoto

Jendral Suprapto, Jendral A Yani, Jendral Hartono, Haryono,
Jendral Parman,
Jendral Panjaitan,
Jendral Sutoyo,
Letnan Tendean,

Kamu semua mendahului kami, kami semua yang kamu tinggalkan punya kewajiban meneruskan perjuangan kita, meneruskan tugas angkatan bersenjata kita, meneruskan perjuangan TNI kita, meneruskan tugas yang suci.

Kamu semua, tidak ada yang lebih tahu dari pada kami yang di sini, daripada saya sejak 20 tahun kita selalu bersama sama membela negara kita, perjuangan kemerdekaan kita, membela pemimpin besar kita, membela cita-cita rakyat kita.

Baca Juga: Romansa Cinta Beda Kasta, Tampil Dalam Nagih Janji Cinta, Tayang November

Saya tahu, kamu manusia, tentu ada kekurangan, kesalahan kita semua demikian, tapi saya tahu kamu semua, lewat 20 tahun penuh memberikan semua darma baktimu semua yang ada padamu untuk cita-cita yang tinggi itu. Dan karena itu, kamu, biarpun, hendak dicemarkan, hendak difitnah, bahwa kamu penghianat, justru disini kami semua, saksi yang hidup, kamu adalah telah berjuang, sesuai dengan kewajiban kita semua, menegakan keadilan, kebenaran, kemerdekaan. Tidak ada yang ragu-ragu. Kami semua sedia juga, mengikuti jalan kamu, jika memang fitnah mereka itu benar, kami akan buktikan.

Rekan rekan, adik adik saya sekalian. Saya sekarang sebagai yang tertua, dalam TNI yang tinggal bersama lainnya, akan meneruskan perjuangan kamu, membela kehormatan kamu.

Baca Juga: Polda Papua Siapkan 1800 Personel Untuk Antisipasi Pemanggilan Lukas Enembe

Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI. Sebagai pahlawan, menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan kita, ALLAH Subhanahu wa ta'ala.

Karena akhirnya Dia-lah Panglima Kita Yang Paling Tertinggi. Dia-lah yang menentukan segala sesuatu, juga atas diri kita semua. Tetapi dengan keimanan ini juga, kami semua yakin, bahwa yang benar akan tetap menang, dan yang tidak benar akan tetap hancur.

Baca Juga: Moto GP: Ducati Lewat Jack Miller Juara Motegi Jepang, Marquez Gagal Puaskan Penonton Tuan Rumah

Fitnah, fitnah berkali kali. Fitnah, lebih jahat dari pembunuhan, fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Kita semua difitnah, dan saudara-saudara telah dibunuh. Kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita, jangan kita dendam hati. Iman kepada Allah SWT, iman kepada-Nya, mengukuhkan kita, karena Dia perintahkan. Kita semua berkewajiban, untuk menegakan keadilan dan kebenaran"..

Jakarta 5 Oktober 1965,

Jenderal Besar TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Abdul Haris Nasution,

(Mantan Ketua MPRS, Menteri Pertahanan dan Keamanan R.I).***

 

Editor: Andik Arsawijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x