Bagaimana Jika Importir Kedelai Diwajibkan Menyerap Kedelai yang Diproduksi Petani

- 6 Juni 2022, 13:25 WIB
Dokumentasi. Perajin tahu dan tempe memeriksa kualitas kedelai impor bersubsidi yang akan disalurkan di Banda Aceh, Aceh, Selasa 19 April 2022
Dokumentasi. Perajin tahu dan tempe memeriksa kualitas kedelai impor bersubsidi yang akan disalurkan di Banda Aceh, Aceh, Selasa 19 April 2022 /

SABACIREBON-Para importir kedelai diwajibkan  untuk menyerap kedelai petani lokal sebagai upaya penguatan stok kedelai nasional.

Penguatan stok tersebut merupakan upaya menciptakan ekosistem pangan dalam negeri dan menjaga ketersediaan pangan kedelai.

Upaya tersebut dilakukan dengan bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, BUMN pangan, Bulog, swasta dan asosiasi.

Baca Juga: Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jabar Digeledah

“Di Indonesia marketnya sudah ada karena minat konsumsi kedelai seperti tahu tempe cukup tinggi," Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi.


Disebutkan Arief, minat petani untuk menanam kedelai masih minim dibandingkan seperti padi dan tebu, lantaran harga kedelai di tingkat petani masih rendah sehingga berdampak pada keengganan menanam kedelai.

Sebelumnya, lanjut Arief, Holding BUMN pangan ID FOOD melalui PT Sang Hyang Seri telah memulai budidaya penanaman kedelai di areal lahan pertanian milik PT SHS di Sukamandi, Subang Jawa Barat sejak Maret 2022 bekerja sama dengan akademisi Universitas Gadjah Mada.


Baca Juga: Turis yang Naik Tangga Candi Borobudur akan Wajib Memakai Sandal khusus.


Dia menyebut bahwa harga acuan kedelai di tingkat petani saat ini di kisaran Rp8.500 per kg. Oleh karena itu Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan pemangku kepentingan lainnya akan menyiapkan regulasi baru harga acuan kedelai di tingkat petani.

Badan Pangan Nasional berperan untuk memperbarui harga acuan mengikuti perkembangan sarana produksi yang dibutuhkan petani, memperhatikan situasi perdagangan global, serta menjamin kepastian harga dan pasar bagi produk petani.

Baca Juga: Ford, Hyundai Buat Produk Truk Baru, Toyota Masih dalam Bahasan

 Dengan begitu diharapkan petani dapat terlindungi dan bisa mengembangkan produksinya, serta secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan impor kedelai. ***

Editor: Uyun Achadiat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x