Our Caring Saves Lives: Ketabahan Seorang Isteri dan Kesabaran Seorang Suami.

- 9 Mei 2022, 19:32 WIB
Penulis bersama isteri ketika SDF menerima Sasakawa Health Prize 2012 dari World Health Organazation (WHO), di Jenewa Swiss.
Penulis bersama isteri ketika SDF menerima Sasakawa Health Prize 2012 dari World Health Organazation (WHO), di Jenewa Swiss. /

Dituturkan oleh: Eko Pratomo

FEBRUARI 1999  mungkin menjadi titik awal menghadapi hari-hari yang "kelam". Istriku dinyatakan mengidap penyakit Lupus, dan harus menjalani serangkain operasi. Termasuk karena efek samping pengobatan yang harus dijalaninya, istriku mengalami kehilangan penglihatan, dan pengangkatan rahim mungkin malah lebih "menyakitkan" dibandingkan penyakit Lupus yang dialaminya.

Banyak yang tidak mengenal apa itu penyakit Lupus, ketika itu.  Termasuk diriku. Dan ketidaktahuan sering membuat segalanya lebih menakutkan.

Beruntung istriku termasuk wanita yang tidak mudah menyerah. Walau didera dua kali depresi lumayan berat, hubungan dengan Sang Khalik tidak pernah dilepasnya.

Pertolongan-Nya hadir tidak hanya untuk menyelamatkan dirinya, tapi Dia menguatkan istriku untuk juga membantu sesama penyandang Lupus dan penyandang difabel netra.  

Istriku berupaya mengganti istilah atau kata penderita menjadi penyandang, karena katanya, sakit tidak harus menderita.

Peringatan Hari Lupus sedunia 10 Mei 2022.
Peringatan Hari Lupus sedunia 10 Mei 2022.

Tahun 2004 hadir Syamsi Dhuha Foundation atau SDF (syamsidhuhafoundation.org) sebuah yayasan  dimana istriku dibantu banyak sahabatnya  berjuang membantu meningkatkan kualitas hidup para penyandang lupus (autoimun) dan difabel netra, melalui berbagai kegiatan.

Semangat untuk  berjuang bersama dalam suatu komunitas, terbukti lebih meringankan para penyandang Lupus, hidup bersahabat dan berdampingan dengan Si Luppy, sahabat yang suka nakal.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x