Network
SABACIREBON-Irene Radjiman, penulis terkenal, juga memberikan tanggapan atas unggahan Prof Dr Budi Santosa Purwokartiko d facebooknya yang sempat viral.
Prof Budi, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dinilai rasis, merendahkan umat muslim dan menganggap perempuan yang berjilbab sebagai "manusia gurun".
Budi penguji bagi mahasiswa yang ingin memperoleh beasiswa LPDP mengkategorikan manusia gurun - bagi yang berhijab - lewat representasi dari 12 mahasiswa yang sedang diwawancarainya. Kebetulan semuanya tidak berhijab. Terhadap mereka Budi menilai, otaknya benar-benar open minded.
Baca Juga: Jonatan Gagal di BAC 22 Ditekuk Lee Zii Jia dengan Dua Set Langsung, 17-21 dan 21-23
Mensinyalir mahasiswa yang di wawancarainya sebagai mahasiswa yang berprestas. IPK nya diatas 3.5. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa. Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9," tuturnya.
"Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5 bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145 bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan dan asisten lab atau asisten dosen," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bagaimana para mahasiswa tersebut berbicara terkait hal-hal yang membumi, seperti cita-cita, minat, usaha, kontribusi untuk bangsa, hingga nasionalisme.
Baca Juga: Arab Saudi Imbau Jemaah yang Berangkat Umrah dan Haji Patuhi Aturan Bagasi
"Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dsb," ucap Budi Santosa Purwokartiko, seperti yang dilaporkan Pikiran Rakyat.
