SABACIREBON-Konflik satwa langka yang dilindungi, khususnya Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumaterae) dengan manusia terus terjadi. Jejak satwa liar yang masuk pemukiman manusia di Transad Kelurahan Kampung Jawa Kota Solok merupakan jejak harimau sumatera.
Harimau sumatera yang hidup di TNKS ada lebih kurang 150 ekor di mana terbanyak di Jambi, kemudian di Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) terdapat lebih kurang 25 ekor lagi dan di lahan PT Reki hanya ada delapan ekor.
Baca Juga: Target Vaksinasi Ketiga Covid19 di Bandung sudah Tercapai
"Yang belum terdata oleh BKSDA harimau di Taman Nasional Bukit Tigapuluh, namun jika ada maka akan bertambah jumlah populasi harimau di Provinsi Jambi," kata Rahmad Saleh.
Konflik
"Yang belum terdata oleh BKSDA harimau di Taman Nasional Bukit Tigapuluh, namun jika ada maka akan bertambah jumlah populasi harimau di Provinsi Jambi," kata Rahmad Saleh.
Konflik
Terakhir kasus konflik harimau dengan manusia terjadi di Provinsi Jambi yakni di Kabupaten Merangin. Di sana BKSDA berhasil mengamankan seekor harimau jantan berusia 8-10 tahun.
Harimau Sumatera tersebut masuk perangkap yang dipasang BKSDA Jambi dan harimau jantan dengan berat badan 110 kg itu kini dalam kondisi sangat sehat dan akan segera dilepaskan.
Baca Juga: Public Figur Penerima Aliran Dana Investasi Bodong agar Dijerat UU ITE dan TPPU
Harimau sumatera itu masuk perangkap (box trap) di Desa Nalo Gedang Kabupaten Merangin, Jambi.
"Untuk pelepasan harimau berjenis kelamin jantan yang diperkirakan berumur 10 tahun tersebut, BKSDA Jambi masih menunggu keputusan pusat," kata Rahmad Saleh seperti dilaporkan Antara.
.
Secara fisik harimau jantan itu dalam kondisi sangat baik dan sehat, sehingga siap untuk dikembalikan ke alamnya.
Harimau sumatera itu masuk perangkap (box trap) di Desa Nalo Gedang Kabupaten Merangin, Jambi.
"Untuk pelepasan harimau berjenis kelamin jantan yang diperkirakan berumur 10 tahun tersebut, BKSDA Jambi masih menunggu keputusan pusat," kata Rahmad Saleh seperti dilaporkan Antara.
.
Secara fisik harimau jantan itu dalam kondisi sangat baik dan sehat, sehingga siap untuk dikembalikan ke alamnya.
Baca Juga: Pemerintah Stop Siaran TV Analog ganti ke Digital muai Awal Mei 2022
Balai KSDA Jambi telah penyelamatan harimau sumatera di Kabupaten Merangin berkat adanya informasi kemunculan harimau di Desa Nalo Gedang dan sekitarnya Kecamatan Nalo Tantan sudah mulai diterima 2021 dan ketika diverifikasi informasi tersebut beberapa waktu kemudian harimau diduga sudah kembali lagi ke hutan sekitarnya.*
Balai KSDA Jambi telah penyelamatan harimau sumatera di Kabupaten Merangin berkat adanya informasi kemunculan harimau di Desa Nalo Gedang dan sekitarnya Kecamatan Nalo Tantan sudah mulai diterima 2021 dan ketika diverifikasi informasi tersebut beberapa waktu kemudian harimau diduga sudah kembali lagi ke hutan sekitarnya.*