"Jangan ada euforia yang berlebihan. Sudah cukup kesalahan strategi penanganan sebelumnya, tercatat kita telah kecolongan 2x dan berimbas pada masuknya varian Alfa serta Delta," ucapnya.
"Sekarang ada varian Mu, jangan sampai kembali memorak-porandakan kita," sambungnya.
Baca Juga: Hubungan dengan Mantan Istri Semakin Dekat, Pangeran Andrew Disebut Ingin Kembali Menikahi Fergie
Dituturkan Mardani bahwa ancaman terkait penularan Covid-19 di ruang publik merupakan hal yang nyata.
"Ancaman tersebut berdasarkan temuan banyaknya warga yang terkena Covid-19 serta kontak erat yang melakukan aktivitas di area publik (dari aplikasi PeduliLindungi)," katanya.
"Bahkan Menkes @KemenkesRI menyebut, ada 3.830 terkonfirmasi positif yang terdeteksi masih berkeliaran di tempat umum," ungkapnya.
Menanggapi terkait ribuan orang yang terkonfirmasi positif berkeliaran di ruang pulik, Mardani pun meminta pemerintah untuk menindak para pelanggar protokol kesehatan yang terlacak lewat aplikasi PeduliLindungi tersebut.
"Pasien Covid-19 yang terbukti “kelayapan” harus diberi sanksi, bisa denda atau kerja sosial yang berkaitan dengan pandemi," pungkasnya.***