Network
PR CIREBON - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar ikut menanggapi soal ledakan di Gereja Katedral Makassar.
Musni Umar mengecam keras soal insiden ledakan di Gereja Katedral Makassar.
Kecaman soal ledakan di Gereja Katedral Makassar tersebut diungkapkannya dalam akun Twitter pribadinya @Musniumar pada Minggu 28 Maret 2021.
Baca Juga: Hari Pernikahan Semakin Dekat, Begini Pesan Krisdayanti pada Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
"Saya mengecam keras ledakan bom yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
Ia juga meminta para pelaku untuk ditindak apapun motifnya.
"Siapapun pelakunya dan apapun motifnya tidak boleh ditolerir," tulisnya.
Baca Juga: Alissa Wahid Berduka Karena Ledakan di Gereja Katedral Makassar: Luka Batin Makassar, Luka Sebangsa
Tidak hanya itu, Musni Umar juga mengajak agar semua umat di Tanah Air agar tenang.
Bahkan ia meminta masyarakat untuk mempercayakan insiden tersebut kepada aparat yang bersangkutan.
"Saya menyerukan semua umat beragama tenang," ujarnya.
Baca Juga: Tanggapi Ledakan Dugaan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ossy Dermawan: Mari Jaga Harmoni
"Kita percayakan kepada aparat untuk mengusut secara tuntas peristiwa tersebut," tutupnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Raden Prabowo Argo Yuwono telah mengonfirmasi mengenai insiden ledakan dugaan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Diberitakan Pikiran Rakyat Cirebon sebelumnya, Argo Yuwono menyampaikan bahwa ada 2 orang yang berboncengan menggunakan kendaraan sepeda motor matic yang akan melintas di depan Gereja Katedral Makassar.
Baca Juga: Tanggapi Ledakan Dugaan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ossy Dermawan: Mari Jaga Harmoni
"Plat nomor polisi dari kendaraan ini yaitu DD 5984 ND, yang diduga dinaiki oleh dua orang yang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar," ungkapnya.
Pelaku yang diduga menggunakan kendaraan roda dua tersebut, kata Argo Yuwono, melintas ketika kegiatan keagamaan di gereja tersebut telah selesai.
"Pada awalnya kedua orang yang diduga sebagai pelaku akan memasuki pelataran pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, namun kebetulan saat itu kegiatan misa telah usai," ujarnya.
Baca Juga: 7 Manfaat Konsumsi Bayam, Bisa Menurunkan Tekanan Darah dan Gula Darah
Lebih lanjut, Argo Yuwono menjelaskan bahwa pada saat itu memang keadaan di gereja sedang tidak ramai , karena menerapkan protokol kesehatan.***
