Penambahan Kasus Harian Covid-19 DKI Jakarta Kemarin Sebanyak 2872, Petugas Sebut Karena Sistem Bermasalah

- 21 Februari 2021, 11:15 WIB
Ilustrasi virus corona. Petugas DKI Jakarta menyebutkan bahwa penambahan kasus harian di Ibu Kota pada Sabtu, 20 Februari 2021 kemarin karena sistem bermasalah.*
Ilustrasi virus corona. Petugas DKI Jakarta menyebutkan bahwa penambahan kasus harian di Ibu Kota pada Sabtu, 20 Februari 2021 kemarin karena sistem bermasalah.* /Pixabay/Gerd Altmann

PR CIREBON – Penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021 kemarin adalah sebanyak 2.872 kasus.

Menurut petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta, penambahan jumlah kasus Covid-19 tersebut lantaran terkendala sistem yang sempat bermasalah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021 kemarin mengatakan bahwa masalah sistem tersebut menyebabkan laboratorium kesulitan memasukkan data pemeriksaan spesimen.

Baca Juga: Jakarta Dilanda Banjir, dr. Tirta: Semoga Covid-19 Minggat Takut Sama Banjir

"Sebagian data positif (yang harusnya masuk) hari ini tertunda akibat perbaikan koneksi penginputan sistem Kemenkes. Kemungkinan akan ada akumulasi data dari yang sebelumnya tidak bisa dilakukan penarikan melalui sistem," kata Dwi, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, data kasus Covid-19 baru sebanyak 2.872 itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap pada sehari sebelumnya yakni Jumat, 19 Februari 2021.

Data tes PCR pada hari Jumat yang masuk memiliki rincian dilakukan tes terhadap 11.617 spesimen.

Baca Juga: Siap Pimpin Demokrat Jika KLB Digelar, Hasnaeni: Saya Akan Sejahterakan Kader Partai dan Simpatisan

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 10.107 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.872 positif dan 7.235 negatif.

Penambahan sebanyak 2.872 kasus pada Sabtu kemarin itu menyebabkan total kumulasi kasus positif saat ini adalah sebanyak 325.903 kasus, dari jumlah sebelumnya mencapai 323.031 kasus.

Sementara itu, untuk mencegah semakin menyebarnya Covid-19, pemerintah menyiapkan sebanyak 7 juta dosis Vaksin Sinovac yang siap didistribusikan selama pelaksanaan vaksinasi tahap dua.

Baca Juga: Buka Bukaan Soal Hubungan Dengan Agnez Mo, Deddy Corbuzier Ternyata Pernah Jadi Pacar yang Posesif

Dalam tahap ini, pemerintah menargetkan kelompok pelayanan publik dan lanjut usia (lansia).

"Yang sudah siap sebanyak 7 juta dosis, kemudian didistribusikan," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari PMJ News.

Selain itu, lanjut Nadia, pemerintah juga menerima 25 juta dosis Vaksin Sinovac dalam bentuk setengah jadi yang saat ini masih diproses di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma.

Baca Juga: Sebut Najwa Shihab Tak Berhak Nilai UU ITE, Henry Subiakto: yang Berhak Itu Hanya MK

Selanjutnya, vaksin ini akan diolah dan menjadi vaksin siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan sasaran pada tahap dua petugas pelayanan publik dan lansia sebanyak 38 juta.

"Kemudian di awal Maret mungkin bisa distribusikan sebanyak 11 juta dan dua pekan kemudian sisanya," ungkapnya.

Berbeda dengan tahap pertama, sasaran penerima vaksin tahap dua ini bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat dengan membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk).***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x