"Kita rencanakan penggunaannya sudah dimulai pada 5 februari 2021 pada Stasiun KA terlebih dahulu, baru kemudian bertahap selanjutnya di Bandara,” sambung Budi Karya Sumadi
Baca Juga: Jet Tempur dan Pesawat Pembom Tiongkok Melintas, Taiwan Kerahkan Rudal untuk Memantau Aktivitas
Sementara itu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kelebihan dari alat ini diantaranya: bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90 persen.
Menko Luhut menyarankan, agar plastik yang digunakan pada alat ini dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Tanggapi Hoaks soal Vaksin, Ferdinand Hutahaean: Dibuat Kaum Pembenci Pemerintah
“Kedepannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di Hotel, Mall, di lingkungan masyarakat RT/RW.
"Alatnya hanya seharga 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar 20 ribu rupiah,” tutur Luhut Binsar Pandjaitan.
Jika pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunyai akurasi yang akan lebih tajam"
Baca Juga: Kemenperin Dorong Unit Pendidikan Kembangkan Alat Kesehatan Pencegahan Virus Corona GeNose C19