Bima Arya Desak Ungkap Hasil Swab HRS, Dr Berlian: Pakde Jokowi Bilang Tidak Membuka Privasi Pasien

- 29 November 2020, 21:11 WIB
Rumah Sakit UMMI Kota Bogor.
Rumah Sakit UMMI Kota Bogor. /Foto: Dok. RS UMMI/



PR CIREBON - Pro dan kontra hadir di tengah-tengah masyarakat dan pemerintah terkait swab test hingga perawatan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Rumah Sakit Ummi Bogor beberapa waktu yang disoroti publik.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @berlian_idris, dr. Berlian Idriansyah Idris, Sp.JP merupakan Dokter Kardiologi di Omni Hospital Pulomas, dr. Berlin ini mengomentari apa yang telah dilakukan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya mengenai pentolan FPk ini.

Terlebih saat ini Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor mendesak pihak Rumah Sakit Ummi Bogor untuk segera mempublikasikan hasil swab test Habib Rizieq Syihab.

Baca Juga: Soal Undang-undang Pelegalan Aborsi, Ribuan Orang di Argentina Berunjuk Rasa

Hal tersebut lah yang akhirnya membuat dr Berlian Idriansyah Idris, Sp.JP memberikan kritik melalui status twitternya, @berlian_idris, pada Minggu 29 November 2020.

"Kalian katanya cinta sama Pakde, kok ga dengerin apa kata beliau sih," tulis Dr Berlian Idriansyah Idris.

"Pakde: agar RS, pejabat pemerintah, tidak membuka privasi pasien. Kita harus menghormati kode etik, hak pribadi penderita korona harus dijaga, tidak boleh dikeluarkan ke publik,"pungkasnya.

Baca Juga: Jurnalis Israel Sebut Kematian Fakhrizadeh Pukulan Psikologis Iran, Dikenal Sebagai Bapak Bom Iran

Yang mana dr Berlian Idriansyah Idris menekankan atas kode etik kedokteran yang harus selalu kita junjung tinggi.

Kode etik yang juga sempat ditegaskan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang mengatakan bahwa segala sesuatu mengenai pasien harus dirahasiakan oleh pihak rumah sakit.

Pernyataan Jokowi tersebut pun turut diunggah ulang oleh dirinya, agar dapat di dengar oleh seluruh kalangan.

Baca Juga: Habib Rizieq Dipanggil oleh PMJ, Habib Husin: Menghalangi Tugas Kepolisian Adalah Perbuatan Kriminal

Dalam video yang pernah dibagikannya, Jokowi menegaskan bahwa pihak rumah sakit hingga pejabat berwenang untuk senantiasa menjaga seluruh hak-hak pasien.

Terlebih lagi khusus bagi pasien positif virus corona.

Instruksi tersebut disampaikan Jokowi langsung kepada para menteri dan tenaga kesehatan yang kini tengah berjuang di garda terdepan.

"Saya juga telah memperintahkan kepada menteri untuk mengingatkan agar pihak rumah sakit, agar pejabat-pejabat pemerintah itu agar tidak membuka privasi pasien, harus menghormati kode etik, hak-hak pribadi penderita corona harus dijaga, tidak boleh dikeluarkan ke publik!," tegas Jokowi.

Baca Juga: Protokol Kesehatan Dilanggar Lagi di Jakarta Barat, Polisi Lakukan Operasi Yustisi

"Ini etika kita dalam berkomunikasi," pungkasnya.

Pesan tersebut tidak hanya kepada pihak rumah sakit, Jokowi pun mengingatkan kepada media untuk juga menjunjung tinggi hal privasi pasien virus corona.

Karena suatu data maupun informasi yang bersifat pribadi tidak harus dikemukakan di publik, apa lagi untuk tidak disebarluaskan lewat media massa.

Hal tersebut bertujuan agar para pasein yang terpapar virus corona tidak terbebani secara psikologis.

Baca Juga: Soal Peristiwa di Sulteng Pemerintah Akan Tindak Tegas, Mahfud MD: Sisa-sisa Kelompok Santoso

"Media juga harus menghormati privasi mereka, sehingga secara psikologis mereka tidak tertekan, sehingga dapat segera pulih dan segera sembuh kembali," ujar Jokowi

Oleh karena itu Dr Berlian Idriansyah Idris pun menegaskan agar para pendukung Jokowi yang diketahui diduga merupakan pembeci Imam Besar Front Pembela (FPI) agar menuruti Jokowi.

Sehingga tidak terus-menerus mendesak agar pihak RS UMMI Bogor dapat  mempublikasikan hasil swab test Habib Rizieq Syihab.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x