Covid-19 Jakarta Masih Meningkat, Anies Baswedan Terapkan PSBB Transisi hingga 25 Oktober 2020

11 Oktober 2020, 14:34 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. /Antara

PR CIREBON- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pemantau dan evaluasi terhadap perkembangan virus Covid-19 di Jakarta.

Berdasarkan pemantauan yang ada, pemerintah menyatakan telah mengurangi kebijakan rem darurat atau PSBB Transisi di ibu kota, mulai Senin 12 oktober 2020.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, keputusan ini didasarkan pada beberapa indikator, yaitu laporan kasus harian, kasus kematian harian, tren kasus aktif, dan tingkat keterisian RS Rujukan Covid-19.

Melalui keterangan tertulis dari situs Pemprov DKI, Minggu 11 Oktober 2020, menyatakan bahwa terdapat perlambatan kenaikan kasus positif dan kasus aktif meski masih terjadi peningkatan penularan.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Tuduh Penolak UU Cipta Kerja sebagai Kadrun, NU: Pembunuhan Karakter, Harus Paham

 "Yang terjadi selama satu bulan ini adalah kebijakan emergency brake (rem darurat) karena sempat terjadi peningkatan kasus secara tidak terkendali yang tidak diharapkan,”tutur Anies, Minggu 11 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

“Setelah stabil, kita mulai mengurangi rem tersebut secara perlahan, secara bertahap. Kami perlu tegaskan bahwa kedisiplinan harus tetap tinggi sehingga mata rantai penularan tetap terkendali dan kita tidak harus melakukan emergency brake kembali," katanya.

Anies juga menjelaskan, grafis penambahan kasus positif dan kasus aktif harian mendatar (stabil) sejak dilakukan PSBB ketat, yaitu 13 September 2020. Kemudian, terdapat tanda awal penurunan kasus positif harian dalam 7 hari terakhir.

Baca Juga: Gagal Sampaikan Aspirasi Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Anies : Hanya Jokowi dan Tim yang Bicara

Pelandaian pertambahan kasus harian sejak pengetatan PSBB, tampak pada grafik kasus onset dan juga pada nilai Rt atau reproduksi virusnya.

Grafis onset merupakan grafis kasus positif yang didasarkan pada awal timbulnya gejala, bukan pada keluarnya laporan hasil laboratorium.

"Artinya, saat ini 100 orang berpotensi menularkan virus kepada 107 orang lainnya,”ujarnya.

“Penurunan angka Rt ini harus terus diupayakan oleh Pemerintah, pihak swasta dan masyarakat bersama-sama agar mata rantai penularan wabah terputus dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di PSBB Masa Transisi," ucapnya.

Baca Juga: Jakarta Diguyur Hujan, Warga Tiga Kecamatan Dievakuasi Akibat Banjir Lebih dari Satu Meter

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta telah memutuskan mengurangi kebijakan rem darurat secara bertahap dan memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi dengan ketentuan baru selama dua pekan ke depan, mulai tanggal 12 - 25 Oktober 2020.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler