Subsidi BBM Harus Diikuti Perubahan Perilaku Masyarakat, Kembali Pada Transportasi Masal? Simak di Sini

1 September 2023, 08:32 WIB
Spbu kedawung cirebon /Andik sc prmn/


SABACIREBON - Heboh harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali bakal dinaikan pemerintah. Namun pemberian subsidi tetap akan diberikan melalui pola baru yang saat ini tengah digodok.

Dikutip dari Antaranews, terkait subsidi BBM ini, disebutkan Ekonom Universitas Jember (Unej) Hadi Paramu, perlunya diikuti dengan perubahan perilaku masyarakat.

"Khususnya perihal transportasi. Di mana kenaikan harga minyak dunia berdampak terhadap harga minyak dalam negeri. Upaya pemerintah tetap memberikan subsidi BBM harus diikuti perubahan perilaku transportasi masyarakat," kata Hadi Paramu dalam keterangan di Kabupaten Jember, Kamis 31 Agustus 2023.

Baca Juga: Demokrat Keluar Dari Koalisi Perubahan? Baliho Anies-AHY Dicopot

Ia berpendapat, kenaikan harga minyak internasional akan berdampak terhadap perekonomian nasional karena Indonesia adalah negara net importir minyak.

"Tapi secara umum konsumsi minyak dalam negeri lebih tinggi daripada produksinya. Jadi ada defisit kebutuhan minyak domestik yang harus dipenuhi dari impor," katanya.

Sementara itu, pada Juli 2023 Badan Energi Internasional melaporkan, permintaan minyak global diperkirakan bisa bertambah menjadi 2,2 juta barel. Ini untuk mencapai rekor lebih dari 102 juta barel per harinya.

Baca Juga: Pilres 2024, Demokrat: Anies Khianati Piagam Koalisi, Ini Penyebabnya

Begitupun terpangkasnya pasokan dari OPEC plus awal bulan itu juga ikut mengerek harga minyak dunia.

Seperti diketahui, pada Juli 2023, negara penghasil minyak Arab Saudi memangkas produksi minyaknya sebesar satu juta barel per har.

Demikian juga dengan Rusia yang diperkirakan akan mengurangi produksinya hingga 500 ribu barel per hari nya.

Baca Juga: Cetak 3 Gol dan 1 Assist, Ronaldo Raih Gelar Pemain Terbaik Liga Arab Saudi Bulan Agustus  

"Jadi saat pemerintah mengimpor minyak, harga BBM dalam negeri akan terpengaruh pergerakan harga dunia. Penyesuaian-penyesuaian terhadap harga dunia sangat logis untuk dilakukan, agar tidak ada disparitas harga antara harga minyak dunia dengan harga minyak dalam negeri," katanya.

Karenanya, lanjutnya, kebijakan pemerintah untuk mempertahankan subsidi Pertalite agar tak ada perubahan harga akan berdampak positif untuk menjaga daya beli masyarakat, sehingga biaya transportasi juga lebih ramah, dan dorongan inflasinya akan berkurang, purchasing power dari masyarakat juga naik.

Baca Juga: Piala Dunia FIBA 2023: Suguhkan Penampilan Terbaik, Prancis Kalahkan Iran

"Transportasi penting dalam perekonomian dan distribusi barang. Akibat kenaikan harga BBM mungkin tak hanya belanja BBM rumah tangga yang meningkat, tapi juga berdampak pada terdorongnya kenaikan harga kebutuhan lain," ujarnya.

Hal itu jika dibiarkan akan membebani masyarakat karena daya beli masyarakat akan menurun jika tidak diiringi kenaikan pendapatan yang setara.

Berdasarkan data dari Pertamina Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Pertalite subsidi masih mendominasi pangsa pasar BBM sekitar 86 persen.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Kabupaten Kuningan Jumat 1 September 2023

Sementara itu Pertamax hanya 13 persen, Pertamax Turbo 0,3 persen. Produk baru Pertamax Green baru tersedia di Surabaya dengan pangsa pasar 0.4 persen.

Biosolar subsidi memiliki pangsa pasar 96 persen dan angka itu diikuti pangsa pasar Dexlite 2,5 persen dan Pertamina 1,5 persen.

Hadi mengingatkan kepada masyarakat agar tak termanjakan dengan subsidi pemerintah dan mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih hemat dengan menghindari pengeluaran yang tidak perlu, terutama terkait BBM.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Kabupaten Majalengka Jumat 1 September 2023

"Mungkin masyarakat mulai menggunakan transportasi publik atau transportasi yang lebih efisien. Itu mungkin gerakan yang bisa dilakukan masyarakat," katanya.

Hadi juga mengingatkan agar subsidi BBM itu hendaknya benar-benar dinikmati kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dan bukan oleh kalangan ekonomi yang mampu karena juga untuk menjaga agar subsidi tak semakin meningkat.

"Kalau disparitas harga dalam negeri dan luar negeri semakin lebar dengan semakin tingginya harga minyak dunia, volume subsidi akan bertambah besar. Itu akan menyedot resource cukup besar dari pemerintah," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Kabupaten Indramayu Jumat 1 September 2023

Ia berharap pemerintah bergegas menyediakan fasilitas transportasi publik yang layak, sehingga masyarakat tertarik menggunakannya karena selama ini kemacetan belum bisa terurai akibat masyarakat merasa lebih senang menggunakan transportasi pribadi dibandingkan transportasi umum.***

Editor: Andik Arsawijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler