Jelang Pergantian Tahun, Jateng Diguyur Hujan dan Banjir di Sejumlah Tempat.

1 Januari 2023, 07:58 WIB
Ilustrasi banjir /

SABACIREBON  -  Beberapa hari menjelang pergantian tahun, cuaca buruk melanda berbagai daerah di Indonesia. Hujan mengguyur dan angin berhembus tanpa henti sejak pagi hingga malam hari.

Buruknya cuaca di sejumlah daerah juga menimbulkan bencana banjir yang merepotkan penduduk setempat.

Jawa Tngah misalnya, mengalami masalah penomena perubahan cuaca buruk ini hamper di seluruih daerah kota dan kabupaten.

Baca Juga: Tutup Tahun 2022, Arsenal Semakin Kokoh Pimpin Klasemen Liga Inggris

Mengakhiri tahun 2022, sejumlah daerah di Jawa Tengah malahan  terendam banjir, hingga mengakibatkan ratusan warga terdampak mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Banjir tercatat merendam beberapa daerah seperti Kota Pekalongan, Kabupaten Kudus, dan Kota Semarang.

Akibatnya, sebanyak 425 warga terdampak memilih untuk menempati lokasi pengungsian yang dinilai lebih aman.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Kota Cimahi Minggu 1 Januari 2023

Pekalongan:

Sebanyak 276 warga Kota Pekalongan mengungsi ke sejumlah lokasi aman akibat terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang melanda daerah itu sejak Jumat, 30 Desember 2022 malam hingga Sabtu, 31 Desember 2022 siang.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan banjir terjadi sejak Jumat, 30 Desember 2022 malam, dan semakin parah akibat hujan tidak kunjung mereda pada Sabtu, 31 Desember 2022 pagi.

"Air yang mengalir ke drainase penuh dan air Sungai Bremi melimpas menggenangi permukiman di beberapa wilayah Kota Pekalongan dengan ketinggian mencapai 10-70 sentimeter," katanya.

Baca Juga: Avatar: The Way of Water Raup 1,17 Miliar Dolar Jelang Tahun Baru

Menurut Dimas Arga Yudha, selain banjir, Kota Pekalongan juga dilanda angin kencang sehingga menyebabkan pohon tumbang dan beberapa rumah rusak ringan hingga sedang.

Sementara wilayah yang terdampak banjir antara lain Kelurahan Kandang Panjang, Panjang Wetan, Degayu, Padukuhan Kraton, Krapyak, Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara.

Kemudian, Kelurahan Pasirkratonkramat, Tirto, Bendan Kergon, Pringrejo (Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan Klego, Poncol, Noyontaansari, Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur.

Dimas Arga Yudha juga mengatakan saat ini pihaknya bersama lintas sektoral seperti TNI/Polri, dan relawan melakukan koordinasi penanganan kedaruratan, monitoring, patroli dampak cuaca ekstrem, serta menyiagakan dan aktivasi posko kebencanaan.

Baca Juga: Angka Kriminalitas di Majalengka Naik Jadi 444 Kasus, Begini Kata Kapolres Majalengka

Kemudian, melakukan evakuasi warga terdampak baik banjir maupun pohon tumbang serta memberikan bantuan logistik pada para pengungsi.

"Hal yang penting lainnya adalah memfasilitasi layanan kesehatan Pengungsian dan monitor kesehatan warga terdampak dan mengoptimalisasi rumah pompa untuk meminimalkan dampak dan luasan area terdampak," tutur Dimas Arga Yudha.

Beberapa lokasi pengungsian warga terdampak antara lain di aula Kecamatan Pekalongan Barat, TPQ Alhikmah Tirto, masjid Al Ikhlas Tirto, aula Kecamatan Timur, Arrobitoh Klego, gedung Sekolah Dasar Klego, mushala Al Iklas Poncol, dan Mushala Bani Ilyas, demikian Dimas Arga Yudha.

Baca Juga: Menutup Tahun 2022, Pupuk Kujang Catatkan Kinerja Positif, Berikut Raihan Targetnya

Kudus:

Lebih dari seratus warga Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus mulai mengungsi menyusul permukiman mereka tergenang banjir akibat curah hujan yang tinggi.

Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Mundir, jumlah warga yang mengungsi berdasarkan data Sabtu, 31 Desember 2022 sebanyak 149 orang.

Mereka mengungsi di dua tempat, yakni di Balai Desa Jati Wetan dan tempat ibadah di Desa Tanjungkarang.

Baca Juga: Pemandangan Tol Cisumdawu Menakjubkan, Terowongan Dipasangi Ini, Dari Cirebon Sulit Cari Akses, Ini Sebabnya

Sebagian besar warga mengungsi di balai desa, sedangkan di tempat ibadah tercatat hanya tujuh orang.

Sebelum ada warga yang mengungsi, pihak Pemerintah Desa Jati Wetan sudah mempersiapkan diri dengan menyiapkan tempat untuk pengungsi beserta dapur umum.

Logistik makanan untuk para pengungsi juga sudah disiapkan, sehingga kebutuhan makan dan minum para pengungsi juga sudah disiapkan.

Untuk genangan banjir di Desa Jati Wetan saat ini cenderung turun, tetapi masih harus melihat cuaca apakah curah hujan masih tinggi atau berkurang.

Baca Juga: Satu Hari Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Umumkan PPKM Resmi Berakhir, Ini Alasannya

Selain Desa Jati Wetan yang terdampak banjir, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu juga terdampak banjir dan mengakibatkan 48 rumah warga terdampak dengan ketinggian genangan antara 10-40 cm.

Areal persawahan juga tergenang dengan luas mencapai 35 hektare, sebanyak 30 hektare di antaranya ditanami tanaman padi.

Banjir juga terjadi di Desa Garung Kidul, Kedungdowo, dan Banget.

Di Desa Garungkidul hanya memunculkan genangan banjir di areal persawahan seluas 40 hektare, sedangkan di Desa Kedungdowo dan Banget juga berdampak hingga permukiman warga.

Di Desa Kedungdowo tercatat ada enam rumah yang terdampak, sedangkan di Desa Banget terdapat delapan rumah yang juga terdampak.

Baca Juga: Wakil Presiden Serahkan Anugerah PROPER Emas Pada 51 Perusahaan, Salah Satunya Kepada Polytama

Semarang :

Sementara itu, banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Semarangpada Sabtu, 31 Desember 2022 malam terpantau sudah mulai surut, meski masih ada beberapa tempat yang tergenang, seperti kawasan Pedurungan.

Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin menyebutkan banjir di beberapa wilayah setempat sudah surut, kecuali di aliran Sungai Tenggang.

"Jadi, airnya menunggu giliran untuk masuk ke Sungai Tenggang. Makanya di Pedurungan, terutama di Muktiharjo Kidul, Tlogosari, Dempel itu masih banjir karena situ daerah terendah memang," katanya.

Baca Juga: Bersama Mendag ZulHas : UMKM Masa Depan

Iswar Aminuddin mengatakan stasiun pompa saat ini masih bekerja untuk menyedot air masuk ke dalam Sungai Tenggang dan diperkirakan pada Minggu sudah surut jika tidak terjadi hujan lagi.

Di daerah Tlogosari, banjir masih menggenang di sejumlah wilayah, seperti Jalan Sidomukti, Jalan Tejokusumo, Jalan Sido Luhur, Jalan Sido Asih dengan ketinggian antara 30-50 centimeter.

Stasiun pompa di Sungai Semarang yang menjadi hilir dari kawasan di sekitarnya, seperti Waru, juga masih bekerja untuk memompa air dengan kapasitas 35.000 liter/detik.

"Untuk wilayah lain, seperti di Plumbon, Wonosari, Semarang, alhamdulillah sudah surut. Di Sungai Beringin juga tidak meluap. (Normalisasi, red.) Sudah mulai terlihat hasilnya," tutur Iswar Aminuddin.

Baca Juga: Harapan KH.Maman Imanulhaq: Masjid Al Jabbar Dapat Kembalikan Spirit Masjid untuk Jihad Peradaban

Dia menjelaskan masyarakat yang terdampak banjir ada yang mengungsi dan sudah dibuatkan beberapa dapur umum di wilayah tersebut untuk memberikan bantuan makanan bagi korban banjir.

"Ada yang mengungsi ke rumah tetangga, diungsikan saudaranya, ada yang di posko tadi. Ada juga yang langsung dibawa ke rumah sakit karena mengeluhkan sakit," ucap Iswar Aminuddin.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarangmengonfirmasi 30 titik banjir yang menggenangi kota itu dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 70 centimeter.

Akan tetapi, beberapa wilayah sudah surut, seperti di jalan-jalan protokol di kawasan Tugu Muda, Simpang Lima, Jalan Gajah Mada, Jalan Pemuda, hingga Jalan Pahlawan sudah bisa dilalui dengan lancar.***

Disclaimer: Berita di atas sebelumnya tayang pada pikiran-rakyat.com dengan judul “Jawa Tengah Terendam Banjir: Ratusan Warga Pekalongan dan Kudus Mengungsi, Semarang Mulai Surut.” ditulis oleh Eka Alisa Putri 1 Januari 2023, 07:30 WIB

Editor: Otang Fharyana

Sumber: pikiran-rakyat com

Tags

Terkini

Terpopuler