Empat Poros Capres dan Cawapres Dalam Pemilu Pilpres 2024, Siapa yang Terkuat

26 Juni 2022, 19:11 WIB
Besar kemungkinan akan ada empat poros dalam Pilpres 2024./pikira-rakyat.com /

SABACIREBON-Kecenderungan poros politik dari berbagai aliansi partai politik yang bergabung dalam beberapa hari ini, agak mudah menerka tentang siapa calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan diajukan dalam Pilpres 2024.

Perkembangan yang terjadi dalam satu minggu belakangan ini, usai Munas Nasdem, makin meperjelas gerak aliansi itu.  Ada beberapa partai untuk mengunci kerjasamanya. Ada yang terus membuka peluang dengan  mengajak partai lain untuk masuk bergabung dan ada yang memiliki keyakinan untuk jalan sendiri.

Tentu dasar dari kerjasama itu untuk memenuhi persyaratan Parliamentary Threshold atau ambang suara minimal partai politik dalam Pemilu, sehingga bisa mengajukan Capres/Cawapres.

Baca Juga: Waspada...Kasus Covid-19 Positif Bertambah 1.726 orang..

Partai yang sudah memenuhi Parliamentary hanya PDIP. Lainnya harus saling berkembang.

Dari gerak Munas Nasdem yang akan mengusung Ganjar Pranowo, Anies Basewdan dan Andika Perkasa, Panglima TNI, maka Nasdem hanya berpeluang bekerjasama dengan PKS, plus tambahan Demokrat.

Pada aliansi yang lain, terdapat poros tunggal PDIP, yang secara tersirat hanya akan mencalonkan Puan Maharani.

Baca Juga: Pasutri Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Guru SD di Rajapolah Tasikmalaya

Sedangkan aliansi yang telah memproklamirkan kerja sama lebih awal Golkar, PAN dan PPP dalam wadah KIB. Kemungkinan ketiga partai ini akan mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Lalu Gerindra dengan PKB yang telah melakukan kerjasama dan membuat kesepakatan tentang siapa yang bakal diajukan nanti, Prabowo Subianto Ketua Umum Gerindra atau Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB sebagai Calon Presiden. Tampaknya Wakil Ketua Umum PKB, telah meminta Gerindra menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai calon Presiden yang tentu saja akan menimbulkan implikasi dan reaksi nyata  dari Gerindra, khususnya Prabowo.

Sedangkan Demokrat yang juga menyatakan akan bekerjasama dengan Gerindra mensatire pernyataan untuk tidak "saling mengunci". Artinya kedua pihak, tidak perlu tergesa-gesa menentukan calon tapi dari sisi lain tetap membuka tangan terhadap partai lainnya, kecuali PDIP, karena seperti yang dikatakan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sulit bekerjasama dengan Demokrat secara ideologis.

Baca Juga: Ibu Hamil dan Menyusui Jangan Pakai Skincare yang Mengandung Bahan Ini, Kata dr Boyke Akibatnya Bisa Begini..

Sedangkan terhadap PKS, Partai besutan Megawati Soekarnoputri, PDIP tegas-tegas menyatakan tidak.

Yang masih terus mencari mitra adalah Nasdem. Kepada PDIP, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyatakan, bahwa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo jika diajukan presiden  bisa dipandang sebagai perekat bangsa.

Tentu saja omongan Surya Paloh mengecilkan arti fungsi persatuan yang tegas telah dinyatakan dalam falsafah negara, "Pancasila", sehingga menurut Hasto membantah Paloh, "perekat bangsa bukan Anies bukan siapa lainnya, tapi adalah Pancasila," tegasnya.

Baca Juga: Beberapa Puskesmas di Kota Bandung, Selama 2-3 Pekan Vaksin sempat Kosong. Ada apa?

Lalu bagaimana gambaran aliansi itu? Kita bisa simpulkan, yaitu: PDIP lewat calon yang akan diusungnya. KIB yang pasti ingin membuat Golkar dipandang lagi hingga menetapkan calon sendiri. Gerindra dengan PKB, terutama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang ingin diusung sebagai calon Presiden dan Nasdem dengan PKS dengan kemungkinan Demokrat bisa masuk.

Empat poros ini bisa saja berubah karena ada calon lain seperti Sandiaga Uno dan Erick Thohir yang menurut berbagai lembaga survei perlu diperhitungkan.***

 

 

Editor: Aria Zetra

Sumber: analisa

Tags

Terkini

Terpopuler