Akui Bentuk BMKG, BNPB, BNN, dan KPK, Megawati: Bukan Maksud Menyombongkan Diri

1 Agustus 2021, 17:15 WIB
Megawati mengaku membentuk BMKG, BNPB, BNN, dan KPK saat hendak menangani bencana alam saat masa Presiden Abdurrahman Wahid.* //Foto: Dok. PDIP//

PR CIREBON - Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau yang lebih dikenal dengan Megawati Soekarno Putri, hadir dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional (Rakorbangnas) BMKG 2021.

Megawati ikut berperan penting dalam acara Rakorbangnas BMKG 2021 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah kanal Youtube Pikiran Rakyat pada 30 Juli 2021, Megawati me-launching secara simbolis output inovasi BMKG secara virtual.

Baca Juga: Ungkap Dirinya Tidak Ingin Disebut Seorang Bintang, Raffi Ahmad: Cita-cita Gue Jadi Langit!

Megawati hadir dalam acara Rakorbangnas BMKG tersebut sebagai tokoh pelopor penguatan dan modernisasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika untuk kemanusiaan dan lingkungan.

Megawati memberikan arahan mengenai kunci penguatan kapasitas dan respon terhadap info peringatan dini geo metrologi.

Dalam pembukaannya Megawati terlebih dulu menjelaskan mengapa dirinya disebut sebagai tokoh pelopor di BMKG.

Baca Juga: Gagal Raih Perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Ahsan: Semoga Allah Ganti dengan yang Lebih Baik

“Ketika saya menjadi Wakil Presiden, saya ditugasi Presiden Abdurrahman Wahid untuk menangani bencana konflik dan bencana alam,” ucap Megawati.

Mantan Presiden kelima tersebut memaparkan, ketika hendak bertugas, kantor yang menangani bencana alam berada di bawah Direktorat Jenderal Kementerian.

Sadar akan hal tersebut, Megawati meminta segara adanya perubahan kepada Presiden Abdurrahman Wahid.

Baca Juga: Sampaikan Pesan untuk Haters Ayu Ting Ting yang Masih di Luar Negeri, Ayah Rozak: Penjara Udah Menanti Lu

“Kalau ini tidak diubah pak (Presiden Abdurrahman Wahid), maka saya akan mengundurkan diri dari tugas menjadi ketua penanggulangan bencana,” ucap Megawati.

Alasan Megawati mengatakan itu ditanyakan Presiden Abdurrahman Wahid.

Megawati berpendapat, apa yang akan dikerjakannya nanti akan menjadi lambat apabila penanganannya berada dibawah Direktorat Jenderal Kementerian.

Baca Juga: Rumah Tangganya Kerap Diterpa 'Badai', Raffi Ahmad Ingat Ucapan Nagita Slavina: Dia Ngomong...

Di sisi lain, penanggulan bencana alam hal yang paling penting adalah respon cepat dan tanggap.

Karena itu, Megawati membuat BMKG, BNPB, BNN, KPK, dan masih banyak lainnya.

“Saya yang membuat BMKG, BNPB, bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, BNN, KPK, dan masih banyak lagi dan lainnya,” kata Megawati.

Baca Juga: Tetap pada Pendiriannya untuk Memenjarakan Haters Ayu Ting Ting, Ayah Rozak: Sudah Keterlaluan Banget

Megawati berharap, Rakorbangnas BMKG tidak perlu dilakukan dengan diskusi panjang lebar, lebih baik langsung melakukan tindakan ke lapangan.

Ketua Umum PDIP tersebut mengungkapkan, yang perlu diutamakan adalah sikap tanggap darurat dengan reaksi yang cepat dan tepat sasaran dalam menghadapi bencana alam.

Karena itulah pentingnya peran instansi pemerintah dalam penanggulangan bencana alam, alasan itu juga yang membuat Megawati membentuk badan-badan seperti BMKG dan lainnya.

Baca Juga: Ribuan Orang di Prancis Tolak Kebijakan Izin Kesehatan terkait Covid-19

Ketika itu, Presiden Abdurrahman Wahid setuju untuk membentuk badan-badan tersebut dan menyerahkan tanggung jawab kepada Wakil Presiden Megawati kala itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler