Singgung Pemerintah Soal Buzzer, Haikal Hassan: Terima Kasih Karena Tidak Mengakuinya

20 Februari 2021, 19:15 WIB
Haikal Hassan. ///@haikalhassan_quote

PR CIREBON – Pendakwah Haikal Hassan Baras menyinggung pemerintah yang tidak mau mengakui akan adanya buzzer bayaran.

Hal itu disampaikan Haikal Hassan dalam pernyataan tertulis di akun Twitter pribadinya @haikal_hassan pada Sabtu, 20 Februari 2021.

Melihat fenomena yang terjadi di masyarakat, Haikal Hassan hanya bisa berterima kasih karena pemerintah mengaku tidak memiliki buzzer.

Baca Juga: Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2021, Presiden Jokowi: Tahun Kerbau Tumbuhkan Kekuatan Bersama Hadapi Covid-19

Terima kasih pak Jokowi beserta jubirnya serta jajaran Istana lain yang tidak mengakui buzzer-buzzernya,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Mantap banget. Artinya selama ini para buzzer cuma ngaku-ngaku doang,” imbuhnya.

Tangkap layar unggahan Haikal Hassan Twitter Haikal Hassan

Sebelumnya, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera juga sempat menyoroti fenomena buzzer pemerintahan.

Fenomena buzzer buruk bagi kehidupan sosial politik Indonesia. Karena kebenaran ditentukan sepihak oleh pola menyerang lawan tanpa dialog dan musyawarah,” katanya melalui akun Twitter @MardaniAliSera pada 18 Februari 2021.

Mardani Ali Sera pun menuturkan bahwa terkait buzzer tidak dibutuhkan aturan khusus untuk menertibkannya.

Tetapi, diperlukan penegakan etika kepemimpinan Presiden Jokowi dan penegakan hukum yang adil.

Baca Juga: Kader PDIP Serahkan Uang ke KPK yang Diterima dari Juliari P Batubara Terkait Korupsi Bansos

Sehingga menurutnya, dengan hal itu buzzer akan hilang dengan sendirinya.

Tidak perlu aturan khusus sebenarnya untuk buzzer ini. Tapi cukup tegakkan etika kepemimpinan dan penegakan hukum yang adil maka buzzer akan hilang dengan sendirinya,” tutur Mardani Ali Sera.

Buzzer itu laksana lalat, ketika ada bangkai ada lalat. Makanya pemimpin yang memelihara buzzer perlu dipertanyakan,” tutupnya.

Perihal hal tersebut, Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman menegaskan bahwa pemerintah tidak mempunyai satupun buzzer bayaran.

Di lain sisi, banyak pihak menganggap bahwa pemerintah memiliki buzzer yang sengaja dibayar untuk menyerang baik individu maupun kelompok di media sosial.

Serangan dari buzzer tersebut disebut sangat mempengaruhi ruang demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Lakukan Penggalian Kuburan untuk 49 Ekor Ikan Paus yang Mati Terdampar di Madura

Masyarakat juga menyebut bahwa buzzer biasanya sering menyerang orang yang sedang mengkritik pemerintah.***

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler