PR CIREBON – Pro kontra soal ramalan Mbak You tentang yang akan terjadi di tahun 2021 masih menjadi perdebatan sengit.
Ramalan tentang akan adanya pelengseran presiden menjadi topik yang sensitif hingga sejumlah pihak mendesak Polisi untuk menangkap dan memeriksa Mbak You.
Namun, salah satu anggota DPR, Benny Harman menjadi orang yang tidak setuju dengan pelaporan Mbak You atas ramalannya tersebut.
Baca Juga: Seorang Wanita di Turki Ngaku Dilecehkan dan Disiksa Agar Mau Akui Tuduhan Kudeta serta Terorisme
Menurut Benny Harman, ramalan adalah salah satu vitamin penting untuk kemajuan peradaban.
Menjawab pernyataan tersebut, CEO Cyber Indonesia, Muannas Alaidid dengan tegas menyatakan bahwa tidak seharusnya wakil rakyat seperti Benny membela tukang ramal.
Apalagi menurut Muannas, ramalan Mbak You telah menimbulkan provokasi dan hasutan bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Tak akan Hadiri Pelantikan Joe Biden, Donald Trump Dikabarkan Tinggalkan Ibukota AS Rabu Pagi
“Wakil rakyat macam apa ini ? peramal kok dibela, mana ramalannya di revisi,” cuit Muannas, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Twitter @muannas_alaidid.
Dalam cuitan lainnya, Muannas juga menjelaskan bahwa dalam kaidah agama apapun, ramalan adalah hal yang dilarang.
Muannas menghimbau kepada Benny Harman agar tak perlu membela peramal yang telah meresahkan rakyat Indonesia tersebut.
Baca Juga: Bencana Alam Banjir dan Longsor Terjang Manado, Sebabkan 5 Orang Tewas dan 500 Jiwa Mengungsi
Mengutip pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muannas juga mengatakan bahwa tindakan Benny yang membela peramal adalah tindakan yang tidak disukai Tuhan.
“Pak Benny K Harman ‘Jangan Bela Peramal’ di kaidah agama apapun dilarang, Masa ramalan meresahkan dianggap Vitamin Peradaban, Sebagai Wakil Rakyat, TUHAN TIDAK SUKA !” kata Muannas dalam cuitannya.
Kalimat ‘Tuhan Tidak Suka’ adalah kalimat yang pernah diucapkan SBY saat mengkritik soal vaksin.
Baca Juga: Merasa Jalani Hubungan yang Salah? 4 Kepribadian Buruk Pasangan Ini Mampu Meyakinkanmu
Kalimat tersebut lantas digunakan kembali oleh Muannas untuk mengkritik Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Harman. ***