Kemenkes RI Kini Resmi Sepakati Kerja Sama Di Bidang Kesehatan dengan USAID Periode 2021-2025

29 Desember 2020, 15:54 WIB
Kemenkes secara resmi tandatangani kerja sama di bidang kesehatan dengan USAID periode 2021-2025.* /Laman resmi Kemenkes RI/kemkes.go.id

PR CIREBON – Semenjak Indonesia diterpa badai pandemi Covid-19 yang sudah hampir 10 bulan lamanya, pemerintah giat melakukan upaya-upaya pemulihan ekonomi nasional.

Seperti yang kita tahu, ekonomi Indonesia sangat terpukul akibat adanya pandemi Covid-19.

Bantuan-bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM, Bantuan Presiden (Banpres) serta berbagai macam bantuan lainnya sudah disalurkan oleh pemerintah sebagai upaya dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Mensos Risma Blusukan saat Anies Baswedan Sembuh dari Covid-19, Netizen Ramai Membandingkan

Tak hanya fokus memperbaiki ekonomi nasional, pemerintah melalui berbagai sayap kementerian dan lembaga juga telah berupaya untuk keluar dari badai pandemi Covid-19.

Salah satunya yakni masalah di bidang kesehatan.

Pada Senin, 28 Desember 2020, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menjalin kesepakatan kerja sama di bidang kesehatan dengan USAID (United States Agency for International Development) untuk periode 2021-2025.

Baca Juga: Haikal Hassan Bersikukuh Mimpinya Betul Terjadi, Husin Shihab: Memperjelas Kebohongannya

Isi kesepakatan tersebut tertuang dalam Grant Implementation Agreement of the Health Portfolio between Minsitry of Health and USAID (GIA).

Kesepakatan ini ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes, drg. Oscar Primadi, MPH dan Direktur Kesehatan USAID, Pamela Foster dalam acara penandatanganan kerja sama hibah Kemenkes-USAID yang dilaksanakan secara virtual, Senin, 28 Desember 2020.

Sebagai bagian dari implementing agencies, Hibah GIA 2021-2025 ini terdiri dari 25 proyek (project) yang akan melibatkan 11 Direktorat dan Pusat di Kementerian Kesehatan dan 1 Direktorat di Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud).

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Sebut Anies Baswedan Sudah Negatif Covid-19: Nanti Kembali ke Balai Kota Jakarta

Pada project activities itu akan mencakup perihal Kesehatan Ibu dan Anak, HIV/AIDS, Tuberkulosis, Penyakit Tropik Terabaikan, Kemanan Kesehatan Global, Penguatan system Kesehatan, dan penanggulangan Covid-19.

Dalam acara kesepakatan secara virtual tersebut, Drg. Oscar Primadi memberikan sambutan mengenai pentingnya kemitraan antara Indonesia dan USAID dalam meningkatkan Pembangunan Kesehatan Indonesia.

Pemerintah Indonesia dengan USAID sendiri telah melakukan berbagai kerja sama selama lebih dari 70 tahun, termasuk di sektor kesehatan.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Sebut Anies Baswedan Sembuh Covid-19, Akan Kembali Bekerja Seperti Biasa

Berbagai area kerja sama pun telah dilakukan bersama di antaranya yaitu pencegahan dan pengendalian penyakit, penguatan sistem kesehatan, ketahanan kesehatan global, dan kesehatan ibu dan anak.

Kendati begitu, Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia Pamela Foster mengatakan bahwa Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang mewakili Pemerintah AS merasa sangat senang dapat menjalin kerja sama dengan Pemerintah Indonesia khususnya di sektor kesehatan.

“Pemerintah AS, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, gembira dapat mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan sektor kesehatan, termasuk dalam penanggulangan Covid-19,” tutur Pamela Foster yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Laman resmi Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Soal Varian Baru Covid-19 yang Masuk ke Indonesia, dr. Tirta: Intinya Itu Sama Protokol Kesehatan 3M

“Perjanjian yang ditandatangani hari ini menandai tonggak penting dalam kemitraan kita dan mencerminkan komitmen USAID untuk membantu Indonesia menapaki masa depan yang lebih cerah dan lebih sehat bagi lebih banyak orang,” sambungnya.

Dokumen GIA sendiri merupakan sebuah dokumen perjanjian hibah antara pihak Kemenkes dengan USAID untuk periode 2021-2025 dibawah kerangka kerja sama Bilateral Development Cooperation Framework (BDCF).

Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas dan Direktur USAID Indonesia pada tanggal 22 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Anies Baswedan Sembuh dari Covid-19, Riza Patria: Nanti Kembali ke Balai Kota

Bilateral Development Cooperation Framework (BDCF) mempunyai empat development objectives dimana sektor kesehatan menjadi development objectives keempat yaitu Health Priority Outcomes Improved.

Proses penandatanganan kerja sama GIA itu digelar secara virtual dengan dihadiri oleh perwakilan implementing agencies dan unit teknis terkait di Kemenkes, Kementerian Luar Negeri, Kemeenterian Sekretaris Negara, Kementerian Keuangan, KementerianPPN/Bappenas, BNPB, dan USAID.

Lebih lanjut, acara tersebut juga menampilkan capaian-capaian utama kerja sama hibah antara Kemenkes dan USAID periode 2015-2020.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler