Panen Raya Padi di Majalengka Tekan Angka Inflasi

- 14 Maret 2024, 19:28 WIB
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi/SABACIREBON
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi/SABACIREBON /

Pada tahun lalu, Dedi Supandi menyampaikan, panen raya digelar bulan Februari, namun tahun ini panen raya di bulan Maret hingga akhir Juni.

“Untuk total hari ini di Majalengka, kita evaluasi ada 567.081 ton produksi padi gabah kering dengan nanti menghasilkan beras kurang lebih di sekitar 451.000 ton. Dan hari ini di bulan Maret terevaluasi sudah kurang lebih di 20.100 ton,”ucapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Panen Raya di Indramayu, Hasilnya Bagus

Dedi Supandi menambahkan, beberapa petani di Majalengka pun sebenarnya terancam gagal panen. Mengingat terdapat 647,88 hektare sawah dengan umur tanaman padi rata-rata 45 hari terendam banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cipelang pada 11 Februari lalu.

Pascakejadian itu, pihaknya mengupayakan pemberian bibit tanaman gratis untuk petani. Sebagai solusi mengejar ketertinggalan pola tanam juga, Dedi Supandi sudah menginstruksikan penyuluh pertanian di Majalengka agar memberikan bibit unggul.

“Termasuk juga pola pola yang dilakukan ada bantuan untuk daerah kekeringan, seperti mesin penyedot dan ada beberapa alat pertanian lagi yang akan kita drop,” ujarnya.

Baca Juga: Desa Cijurey di Majalengka Gelar Acara Ruwatan, Sebagai Bentuk Rasa Syukur Atas Hasil Panen Melimpah

Menurut Dedi Supandi, hal tersebut penting dilakukan mengingat banyak daerah lain yang tergantung dari gabah giling maupun beras asal Majalengka.

Untuk hasil gabah kering dari Majalengka ini di antaranya dijual ke kabupaten Sumedang dan Cirebon.

“Termasuk berasnya ada yang dibawa ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bandung,” imbuh Dedi.

Halaman:

Editor: Nurhidayat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x