Berbeda pada Sabtu 27 Januari 2024, kata Camut, saat itu hujan deras turun hingga membuat seluruh areal sawah rata dengan air.
Kondisi tersebut, membuat petani tidak bisa beraktivitas, tanaman petani pun banyak yang mati akibat banjir tersebut.
Baca Juga: Timnas Indonesia, Akhir Perjuangan dan Awal Tantangan yang Tidak Kalah Menarik
"Kebanyakan yang mati, semuanya kelelep banjir dan itu membuat rugi waktu dan biaya," terangnya.
Sementara itu dari pihak Desa Pranggong, Warsono membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya itu sudah terjadi 3 tahun yang lalu saat adanya proyek irigasi.
"Sejak saat itu persawahan di Desa Pranggong blok Pulo gosong sering kebanjiran meskipun intensitas hujannya tidak begitu besar,"ujar Warsono.***