SABACIREBON-Masih minimnya pengembangan desa wisata menjadi hal yang paling krusial di tengah banyaknya potensi wisata desa yang ada saat ini.
Demikian diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin, MT usai menutup Acara Lokakarya Puncak Kegiatan Kuliah Mahasiswa (KKM) tahun akademik 2021/2022 di kampus setempat, Sabtu 17 September 2022.
"Dari Catatan menarik ihwal desa wisata, ditemukan banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan. Baik itu wisata alam, wisata religi maupun wisata sosial budaya," paparnya.
Pada acara tersebut hadir
Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng, dan para Ketua LPPM sejumlah perguruan tinggi.
Masing-masing Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Ketua LPPM Universitas Buya Hamka Jakarta, Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan Ketua Univetsitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Lalu Ketua LPPM Universitas Mustofo Beragama Jakarta, dan Ketua LPPM Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Cirebon.
Baca Juga: Evergrande mulai Produksi Mobil Listrik Model Henghci
Menurut Rektor UMC, mengembangkan desa wisata, tak hanya mengembangkan infrastruktur, tetapi yang paling berat adalah mengembangkan sumbet daya manusia (SDM).