Hati hati Jadikan Adzan Magrib Sebagai Tanda Buka Puasa

- 14 April 2022, 16:49 WIB
Buka bersama jamaah mesjid Al Hidayah RW 07 Cibolerang. Berbuka setelah mendengar adzan dari TVRI Jabar. Waktu magrib pada jam digital yang ada di mesjid lebih cepat dua menit./Ustadz H. Iduh
Buka bersama jamaah mesjid Al Hidayah RW 07 Cibolerang. Berbuka setelah mendengar adzan dari TVRI Jabar. Waktu magrib pada jam digital yang ada di mesjid lebih cepat dua menit./Ustadz H. Iduh /

"Padahal waktu magrib itu pasti. Tidak fleksibel," kata ustaz Iduh.

Baca Juga: Perusahaan Produsen Makanan di Indonesia Butuh Banyak Lulusan S1, Buruan Lihat Persyaratannya

Bisa saja, ujar ustaz Iduh, yang adzannya duluan, itu belum masuk magrib. Orang berbuka karena mendengar suara adzan, sudah barang tentu puasanya jadi batal. Kalau yang adzan terlambat, tidak akan menimbulkan masalah.

Terjadinya perbedaan kumandang itu bisa disebabkan jam yang berbeda di setiap mesjid.

Oleh karena itu, ustadz Iduh menganjurkan, “untuk berbuka puasa, ikutilah adzan magrib di TVRI. Bukan TV swasta. Ada TVRI Jabar, TVRI Yogya, TVRI Jatim dan lainnya. "Jam yang dimiliki TVRI dijamin akurasinya."

Baca Juga: Sambut Wisatawan Libur Lebaran, Objek Wisata Garut Dibenahi

Pimpinan Pondon Pesantren Khozanaturtohman Pangkalan Kopo Bandung, Ceng Yusi, juga menjelaskan tentang adzan TVRI ini.

"Pimpinan Ponpes terdahulu, KH Tajudin Subki, alm, tiap dua hari selalu meng up date jam di mesjid dan di rumahnya dengan waktu di TVRI," kata Ceng Yusi. "Sampai sekarang, kami melakukan kebiasaan itu. Insya Alloh puasa masyarakat di sekitar pesantren ini, terjamin keabsahannya," kata alumni ITB itu.

Almarhum KH Tajudin Subki, semasa hidupnya dikenal sebagai kiyai ahli falaq atau astronomi.*** 

 

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x