Ridwan Kamil Beri Sertifikat SNI kepada Pabrik Masker di Padalarang, Tembus Ekspor ke 8 Negara

20 April 2021, 05:30 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sertifikat SNI kepada pabrik masker di Padalarang usai berhasul menembus ekspor ke 8 negara.*(Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar) /

PR CIREBON – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sertifikat SNI kepada PT Ateja Tritunggal yang berlokasi di Padalarang, Kab. Bandung Barat pada Senin, 19 April 2021.

Sertifikat SNI terssebut diberikan Ridwan Kamil atas produk masker kain Ateja Mask yang diproduksi PT Ateja Tritunggal.

Masker tersebut telah menembus pasar ekspor ke 8 negara di 3 benua di dunia dan telah diproduksi mulai Maret 2020, saat Indonesia mulai berlakukan karantina atau lockdown.

Baca Juga: Sibuk bersama Fadil Jaidi Cari Nama untuk Buah Hati Nagita Slavina, Keanu: Kalo Laki-Laki, Gustian ...

Acara yang dihadiri oleh Ridwan Kamil itu didampingi oleh Senior Director PT Ateja Tritunggal Benny Judihardjo selaku perwakilan pada saat penyerahan sertifikat.

Benny mengatakan, Ateja Mask mendapat respon yang cukup baik dari negara penerima barang ekspor masker tersebut.

Dalam sudut pandang dalam negeri, PT Ateja Mask juga turut serta dalam mengurangi sampah B3. Diketahui bahwa sampah B3 merupakan sampah bahan beracun dan berbahaya.

Baca Juga: Amankan Tiket Final Piala Menpora 2021, Pelatih Persija: Siapapun Lawannya Kita Akan Hadapi

“Mari kita terus mengingatkan Bangga Buatan Indonesia, sehingga kita semua dapat semakin maju,” ujar Benny dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Ateja Mask memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh masker lain sehingga ia unggul di pasaran.

Benny mengungkapkan, Ateja Mask terbuat dari kain tenun dan kain rajut dari berbagai jenis serat.

Baca Juga: Kejutkan Dunia Sepak Bola, UEFA Adakan Pertemuan Krisis Terkait Liga Super

Ateja Mask memiliki efisiensi filtrasi partikulat di bagian paling depan yang dapat membunuh virus dalam jangka waktu 30 menit.

“Memang secara filtrasi ada lapisan anti virus di depan, masker medis pun tidak memiliki keunggulan tersebut.

"Dalam waktu 30 menit virus pun hancur melalui filtrasi di depan. Ada 3 lapis masker sehingga droplet tidak bisa masuk,” jelas Benny.

Baca Juga: Diplomatnya Dituduh sebagai Mata-Mata, Rusia Balas Dendam dengan Usir 20 Diplomat Ceko dari Negaranya

Acara penyerahan sertifikat itu pun dimanfaatkan Ridwan Kamil untuk menyampaikan pesan terkait industri lokal yang harus berinovasi saat pandemi.

“Kita sedang beradaptasi melalui inovasi. Ciptakan kain yang aman dari virus. Kain anti virus dibutuhkan untuk menahan disrupsi masa depan,” pesan Ridwan Kamil pada hadirin.

Gubernur yang dikenal juga sebagai desainer ini mengungkapkan harapannya pada PT Ateja Tritunggal sehubungan dengan desain masker.

Baca Juga: Pemerintah Secara Resmi Perpanjang PPKM Mikro hingga Awal Bulan Mei Mendatang, Simak Informasinya

Menurutnya, desain masker harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang sehari-hari memakai masker untuk keperluan di luar rumah.

Ia menambahkan, teknologi yang diterapkan pada Ateja Mask sudah baik. Alangkah lebih baiknya jika diiringi dengan desain masker yang bagus pula.

Desain masker yang cocok digunakan adalah desain yang serasi dengan warna pakaian orang sehari-hari.

Baca Juga: Ibu Menyusui Dapat Melindungi Bayinya dengan Vaksin Covid-19, Bagaimana Kata Riset?

"Saya ini desainer, saya menolong UMKM dengan mendesain helm, masker, dan lain-lain. Jadi, kalau boleh (maskernya) setengahnya kosong dan setengahnya batik Mega Mendung. Jadi nanti ada desain saya di Ateja,” tutur laki-laki yang akrab disapa Kang Emil itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler