Donald Trump Klaim Menang meski Perhitungan Belum Selesai

- 5 November 2020, 16:13 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/instagram/@realdonaldtrump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/instagram/@realdonaldtrump /

PR CIREBON - Ketika pejabat pemilihan negara bagian dan lokal terus menghitung surat suara di seluruh negeri untuk menentukan nasib kedepan yang belum jelas, Presiden Donald Trump sudah klaim kemenangan.

Presiden Donald Trump menyampaikan pidato singkat dan terputus-putus dari Ruang Timur Gedung Putih, mengklaim bahwa dia  telah menang atas mantan Wakil Presiden Joe Biden dan bersumpah untuk memperjuangkan hasil resmi pemilihan di pengadilan.

Padahal, jutaan surat suara di negara bagian medan pertempuran masih belum dihitung. Sementara, Associated Press juga belum memproyeksikan siapa pemenangnya. Dan negara bagian tidak akan menyelesaikan penghitungan lengkap mereka selama beberapa hari.

Baca Juga: Joe Biden Menang di Michigan, Pukulan Besar bagi Donald Trump

Joanna Lydgate, direktur nasional Program Perlindungan Pemilih, menyayangkan tindakan Trump. Dia menyebut klaim kemenangan Trump tidak boleh dianggap serius.

“Setiap upaya untuk mengadakan pemilihan sebelum suara dihitung tidak boleh dianggap serius,” kata Joanna.

"Semua suara harus dihitung dan tidak ada kandidat yang mencoba mencuri pemilihan dengan memanggil pemenang sebelum itu terjadi."kata Joanna.

Baca Juga: Menuju Cirebon Smart City, DKIS Klaim: DPRD Siap Dukung dengan Payung Perda

Sebelumnya, Dibalik podium di Ruang Timur Gedung Putih sekitar pukul 02:00 Waktu Bagian Timur pada hari Rabu, 4 November 2020, Trump berkata,

"Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini" kata Trump.

Trump juga tanpa dasar mengklaim pemilihan tersebut adalah penipuan terhadap publik Amerika dan disebut-sebut sebagai kemenangan di negara bagian, termasuk North Carolina dan Georgia, di mana dia memimpin dalam hasil awal, tetapi belum dipanggil untuk menang oleh Associated Press.

Baca Juga: Tren Generasi Milenial Saat Ini, Lebih Pilih Transportasi Online Ketimbang Kendaraan Pribadi

Trump mengatakan dia akan memperjuangkan hasil pemilu di pengadilan.  

“Kami akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan. Kami tidak ingin mereka menemukan surat suara pada jam 4 pagi dan menambahkannya ke daftar. Kami akan memenangkan ini. Dan sejauh yang saya ketahui, kami sudah menang."ucap Trump dalam pidatonya.

Menurut beberapa pakar pemilu di Amerika, klaim Trump dalam pidatonya itu dianggap cacat dan berbahaya. Karena kemungkinan menang Demokrat lebih mungkin daripada Partai Republik jika dilihat dari surat suara melalui pos tahun ini.

Baca Juga: Pilpres AS 2020 Diduga Terjadi Kecurangan, Tim Kampanye Trump Ajukan Gugatan di Georgia

Masih banyak surat suara yang tersisa yang belum dihitung di negara bagian seperti Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin yang tidak mendapatkan permulaan awal dalam memproses surat suara yang tidak hadir cenderung miring biru.

Sementara itu, surat suara yang tersisa untuk dihitung di negara bagian, termasuk Florida dan Ohio, yang telah dipanggil untuk Trump, memang mendapatkan surat suara yang dikirim lebih awal dan mungkin secara tidak proporsional mendukung Partai Republik.

Dalam pidatonya dari Wilmington, Del., sekitar tengah malam pada Rabu, 4 November, mantan Wakil Presiden Joe Biden memproyeksikan kepercayaan pada sistem.

Baca Juga: Joe Biden Klaim Menuju Kemenangan atas Trump di Pilpres AS 2020

“Kami tahu ini akan berlangsung lama. Kami merasa nyaman dengan keberadaan kami.  Kami benar-benar melakukannya.”kata Biden.

Sementara, Jaksa Agung Wisconsin Josh Kaul mengatakan proses mendapatkan hasil yang resmi akan sedikit lebih lama dari biasanya.
 
"Proses mendapatkan hasil akan memakan waktu sedikit lebih lama dari biasanya karena peningkatan surat suara yang tidak hadir,"kata Jaksa Agung.

Baca Juga: Pemkab Cirebon Bantu Kesehatan Warganya, Biayai 329 Ribu Peserta JKN-KIS Tiap Bulan

Presiden Tidak Memiliki Kewenangan Hukum untuk Menetapkan Pemenangnya. Baik presiden maupun Joe Biden tidak dapat menentukan hasil pemilihan. Para pemilih lah yang menentukannya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x