Empat Tahun Menjabat Jadi Presiden AS, Donald Trump Masih Miliki Banyak Urusan yang Belum Selesai

- 25 Oktober 2020, 07:54 WIB
Presiden AS, Donald Trump: Empat tahun menjabat jadi Presiden Amerika Serikat, diketahui Donald Trump masih memiliki banyak urusan negara yang belum diselesaikan.
Presiden AS, Donald Trump: Empat tahun menjabat jadi Presiden Amerika Serikat, diketahui Donald Trump masih memiliki banyak urusan negara yang belum diselesaikan. /@RealDonaldTrump/Twitter

Dalam pidato kemenangannya tahun 2016, Trump mengatakan dia akan membangun kembali jalan raya, jembatan, terowongan, bandara, sekolah, dan rumah sakit negara, menjadikan infrastruktur Amerika "tidak ada duanya" dan mempekerjakan jutaan orang dalam prosesnya.

Hampir empat tahun kemudian, retorika Trump yang melonjak gagal menghasilkan undang-undang.

Baca Juga: Sungai Bekasi Meluap Akibat Hujan Deras, Perum Villa Nusa Indah di Bogor Terendam Banjir

Pada April 2019, Trump mencapai kesepakatan dengan Ketua DPR Nancy Pelosi, D-Calif., Dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer, D-N.Y., Untuk mengejar rencana infrastruktur senilai US $2 triliun (sekitar Rp29,3 kuadiriliun). Maret ini, dia menghidupkan kembali ide untuk rencana "SANGAT BESAR & BERANI" untuk belanja infrastruktur guna membantu mengguncang ekonomi yang goyah setelah pandemi virus corona melanda.

Sementara Pelosi dan Schumer kembali memberikan dukungan mereka di balik pengeluaran infrastruktur yang besar, Senat Partai Republik telah tersinggung dengan pengeluaran defisit, dan promosi penjualan Trump tidak berhasil dengan partainya sendiri.

Pajak Trump

Baca Juga: Daftar Harga Emas Hari Ini, Minggu 25 Oktober 2020: Antam Retro Masih Diangka Rp969.000 per Gram

Pada tahap debat empat tahun lalu, Trump mengatakan pajak penghasilan federal "di bawah audit rutin" tetapi berjanji akan dibebaskan segera setelah IRS selesai.

Empat tahun kemudian, Trump mengatakan IRS masih belum menyelesaikan pekerjaannya, dan presiden belum memenuhi janjinya untuk merilis pengembalian pajaknya. Tidak ada hukum yang mencegah Trump untuk mengumumkan pengajuan pajaknya saat sedang diaudit.

Pertanyaan tentang pengembalian pajak Trump dan situasi keuangannya yang lebih luas hanya berkembang setelah pengungkapan bahwa ia secara pribadi bertanggung jawab atas utang lebih dari US $400 juta (sekitar Rp5,8 triliun). Beban hutang semacam itu, kata para ahli etika, menimbulkan kekhawatiran bahwa dia dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi kebijakan AS oleh orang-orang yang kepadanya dia berhutang.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x