Umrah Sudah Diperbolehkan, Berikut Tahapan Arab Saudi dalam Pembukaan Kembali

- 4 Oktober 2020, 12:57 WIB
Ilustrasi ibadah umrah dan haji.
Ilustrasi ibadah umrah dan haji. /Arab News

PR CIREBON - Arab Saudi mulai membuka kembali izin berziarah ke tanah suci untuk ibadah umrah pada hari Minggu, 4 Oktober 2020.

Pembukaan kembali umroh dipenuhi dengan emosi para jamaah. Di tengah tindakan pencegahan covid-19 yang ketat, para jamaah menjaga jarak satu sama lain dan memakai masker wajah.

Pada akhir Februari, Arab Saudi mengumumkan penangguhan masuk sementara bagi jamaah yang ingin menunaikan ibadah umrah di Makkah atau mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, ini dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menekan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Bermain di Curug Jagapati Garut, Ridwan Kamil Menikmati Keindahan Alam Jabar

Pada 4 Maret, kerajaan juga menangguhkan ibadah umroh bagi warganya, dilanjutkan dengan meniadakan pelaksanaan salat Jumat berjamaah dan salat harian, hal ini juga dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona.

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al-Arabiya. Arab Saudi mengumumkan pada September bahwa mereka akan mulai secara bertahap mengizinkan umrah mulai 4 Oktober.

Pelaksanaan umrah akan dilakukan secara bertahap dalam berbagai tahapan.

1. Mengizinkan warga negara di dalam kerajaan untuk melakukan umroh mulai dari 4 Oktober, dengan batas kapasitas 30 persen yang memastikan kepatuhan jamaah  terhadap tindakan pencegahan virus corona, yang berarti membatasi jumlah jamaah 6.000 orang per hari.

Baca Juga: Enam Bulan Vakum, Masjidil Haram Kembali Sambut Peserta Ibadah Umrah Untuk Pertama Kali saat Pandemi

2. Mengizinkan warga negara di dalam kerajaan untuk mengunjungi Raudah di Masjid Nabawi, dan berdoa di dua masjid suci mulai 18 Oktober, dengan batas kapasitas 75 persen yang memastikan kepatuhan terhadap tindakan pencegahan virus corona, yang berarti membatasi 15.000 jamaah umroh per hari dan 40.000 jamaah salat per hari di Masjidil Haram di Mekkah. Serta batas kapasitas 75 persen yang memastikan kepatuhan terhadap tindakan pencegahan virus corona di Masjid Nabawi di Madinah.

3. Mengizinkan warga negara di dalam dan di luar kerajaan untuk menunaikan umroh, mengunjungi Raudah di Masjid Nabawi di Madinah, dan berdoa di dua masjid suci mulai 1 November dan hingga resmi berakhirnya pandemi virus corona atau pengumuman bahaya berlalu.

Tahapan ini akan diizinkan dengan batas kapasitas 100 persen yang memastikan kepatuhan terhadap tindakan pencegahan virus corona, yang berarti 20.000 jamaah umroh per hari dan 60.000 jamaah salat per hari. Batas kapasitas yang sama akan diberlakukan di Masjid Nabawi di Madinah.

"Kedatangan peziarah dan pengunjung dari luar kerajaan akan dilakukan secara bertahap, dan dari negara-negara yang menurut Kementerian Kesehatan tidak menimbulkan risiko kesehatan sehubungan dengan virus Corona."

Baca Juga: Enam Bulan Vakum, Masjidil Haram Kembali Sambut Peserta Ibadah Umrah Untuk Pertama Kali saat Pandemi

4. Membiarkan warga negara di dalam dan luar negeri kerajaan untuk menunaikan umroh, mengunjungi Raudah di Masjid Nabawi di Madinah dan sholat di dua masjid suci, dengan 100 persen kapasitas alam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Tahap ini akan dimulai setelah otoritas Saudi memutuskan bahwa risiko pandemi sudah netral.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x