SABACIREBON - Presiden Jokowi dan PM Hun Manet dari Kamboja memperkuat hubungan bilateral. Diskusi di Hotel Park Hyatt, Melbourne, fokus pada perdagangan, investasi, dan penanganan kejahatan transnasional.
Investasi BUMN Indonesia akan berfokus pada perkeretaapian dan infrastruktur di Kamboja. Ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan Stok Beras Nasional Jelang Ramadan Aman
Fokus pada Tiga Hal Utama
-
Kerja Sama Perdagangan dan Investasi: Presiden Jokowi menekankan pentingnya pengembangan konektivitas dan infrastruktur di sektor udara dan laut. BUMN Indonesia siap berkontribusi dan menjadi mitra utama pada sektor perkeretaapian dan infrastruktur.
-
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang: Presiden mengapresiasi dukungan Kamboja dalam penanganan WNI yang menjadi korban. Kerja sama dalam pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang perlu ditingkatkan, termasuk implementasi Nota Kesepahaman (MoU) Pemberantasan Kejahatan Transnasional tahun 2023.
-
Ketahanan Pangan: Kedua pemimpin membahas impor beras dari Kamboja. Presiden mendorong penyelesaian pembaruan MoU Kerja Sama Perdagangan Beras dan MoU Pembentukan Mekanisme Imbal Dagang untuk sepakati harga dan jumlah beras impor.
Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama. Persoalan regional seperti implementasi kesepakatan ASEAN juga menjadi perhatian serius.
Baca Juga: Ketum Golkar Memastikan Presiden Jokowi Tak Bakal Hadir di Kampanye Akbar Prabowo Gibran
Turut hadir beberapa menteri dalam pertemuan tersebut. Dukungan penuh dari berbagai sektor pemerintahan Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral.