“Saya usul kita bentuk mekanisme khusus untuk membuka kembali akses pasar minyak sawit Indonesia di Sri Lanka,” ungkap Presiden.
Sedangkan terkait partisipasi BUMN Indonesia di Sri Lanka, Presiden menyebut beberapa BUMN Indonesia telah menjajaki kerja sama konkret dengan Sri Lanka.
Presiden Jokowi pun berharap Presiden Wickremesinghe dapat mendukung kerja sama tersebut, terutama di bidang pengadaan gerbong kereta api dan pencetakan paaspor elektronik Sri Lanka.
Baca Juga: Kasus Pengelapan Dana Ratusan Nasabah Fiktif KSP Rp 500 juta di Majalengka Terbongkar
Terakhir, Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe juga membahas kerja sama ekonomi biru. Presiden Jokowi menyatakan dukungan Indonesia terhadap keketuaan Sri Lanka di IORA pada periode 2023-2025 dan menyambut baik keinginan Sri Lanka menjadi ASEAN Sectoral Partner.
“Indonesia juga baru saja selenggarakan KTT AIS sebagai platform kerja sama negara kepulauan dan pulau untuk mendorong solusi inovatif pengelolaan laut yang berkelanjutan,” ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.***