Rayakan Hak-hak LGBT, Vladimir Putin Ejek Kedutaan AS karena Kibarkan Bendera Pelangi

- 4 Juli 2020, 15:55 WIB
Bendera LGBT.
Bendera LGBT. /Reuters/

PR CIREBON - Presiden Vladimir Putin pada Jumat, 3 Juli 2020 mengolok-olok kedutaan besar AS di Moskow karena mengibarkan bendera pelangi untuk merayakan hak-hak LGBT, hal itu mencerminkan orientasi seksual stafnya.

Komentarnya mengikuti pemungutan suara nasional tentang reformasi konstitusi yang mencakup amandemen yang mengabadikan definisi pernikahan secara khusus sebagai persatuan antara pria dan wanita.

Putin mengatakan langkah kedutaan besar AS untuk mengangkat bendera kebanggaan LGBT "mengungkapkan sesuatu tentang orang-orang yang bekerja di sana".

Baca Juga: Bukan Tiongkok, WHO Sebut Tahap Awal Krisis Virus Corona Pertama Kali Disiagakan oleh Kantornya

"Tapi ini bukan masalah besar. Kami telah berbicara tentang ini berkali-kali, dan posisi kami jelas," kata Putin, yang telah berusaha menjauhkan Rusia dari nilai-nilai Barat liberal dan menyatukan dirinya dengan Gereja Ortodoks Rusia, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Kemudian Putin mengungkapkan bahwa Rusia telah mengesahkan undang-undang yang melarang propaganda homoseksualitas di kalangan anak di bawah umur, membiarkannya tumbuh dan menjadi dewasa, kemudian menentukan nasib mereka sendiri.

Undang-undang ini telah digunakan untuk menghentikan pawai kebanggaan gay dan menahan aktivis hak-hak gay.

Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan AS dengan Pesta, Gubernur: Kami Siapkan Masker, Tapi Tak Berlakukan Jaga Jarak

Putin mengatakan selama kampanye untuk mengubah konstitusi bahwa ia tidak akan membiarkan gagasan tradisional tentang ibu dan ayah ditumbangkan oleh apa yang ia sebut "orang tua nomor 1" dan "orang tua nomor 2".

Pada hari Jumat, kepala Persatuan Wanita Rusia, Ekaterina Lakhova, mengatakan kepada Putin bahwa dia takut es krim dengan nama merek 'Rainbow', serta iklan multi-warna lainnya, dapat menjadi propaganda untuk nilai-nilai non-tradisional dan memiliki efek berbahaya pada anak-anak, kantor berita RIA melaporkan.

 

"Bahkan secara tidak langsung, hal-hal seperti itu membuat anak-anak kita terbiasa dengan ... bendera, yang digantung oleh kedutaan. Akan sangat baik untuk memiliki komisi untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang kita tetapkan dalam konstitusi kita ditegakkan," kata Lakhova.

Negara-negara lain juga telah mengibarkan bendera pelangi di luar kedutaan mereka di Moskow, termasuk Inggris.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x