Buntut Konflik Perbatasan, Nasionalis India Disebut Harus Berhenti Boikot Produk Tiongkok

- 20 Juni 2020, 18:03 WIB
Ilustrasi perang India dan Tiongkok.*
Ilustrasi perang India dan Tiongkok.* /Business Standard/

PR CIREBON - Setelah pertempuran kecil yang serius antara pasukan Tiongkok dan India di sepanjang perbatasan, publik India telah menuntut nasionalisme. 'Boikot produk Tiongkok' menjadi slogan yang paling menonjol. 

Pemain kriket India Harbhajan Singh membuat cuitan pada Selasa, memanggil orang-orang untuk 'melarang semua produk Tiongkok'.

Sementara itu, Mayor purnawirawan India Ranjit Singh mengatakan kepada orang-orang untuk membuang barang-barang Tiongkok, dengan mengatakan "kita bisa mematahkan tulang punggung Tiongkok secara ekonomi."

Baca Juga: Virus Corona Menyebar Cepat, WHO: Dunia Berada dalam Fase Baru dan Berbahaya

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Global Times, India dilaporkan berencana untuk memberlakukan hambatan perdagangan yang lebih tinggi dan meningkatkan bea impor pada sekitar 300 produk dari Tiongkok dan menggunakan produk India untuk menggantikan peralatan Tiongkok dalam peningkatan jaringan 4G di negara itu. 

Hal ini mungkin rencana jangka panjang India, tetapi beberapa media telah menggunakan rencana ini untuk menggembar-gemborkan sentimen anti-Tiongkok masyarakat India.

India tidak dibenarkan dalam sengketa perbatasan. Pasukan India melanggar konsensus Tiongkok-India untuk menstabilkan wilayah Lembah Galwan yang dicapai selama pembicaraan tingkat komandan kedua militer. 

Baca Juga: WhatsApp Sempat Down, Pengguna Diimbau Tak Gegabah Ambil Langkah Uninstall

Mereka secara terang-terangan melintasi Garis Kontrol Aktual (LAC) dan secara paksa menghancurkan tenda pasukan Tiongkok. Ini menyebabkan pertempuran itu, dan India menderita banyak korban.

Tiongkok dan India selalu memiliki pemahaman yang berbeda tentang LAC, tetapi untuk mengendalikan situasi di perbatasan, tidak ada negara yang bertindak lebih dulu. 

Pasukan India melanggar kesepakatan. Kemudian, 17 tentara India tewas karena mereka terkena suhu beku di ketinggian setelah terluka. Berdasarkan fakta-fakta ini, India tidak memiliki dasar moral untuk melakukan mobilisasi anti-Tiongkok.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x