SABACIREBON - Ketegangan dua negara China dan Taiwan seiring dengan kehadiran Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan tidak membuat Warna Negara Indonesia (WNI) terpengaruh.
Diperkirakan ada ratusan WNI dengan menyandang berbagai status berada di negara pulau, Taiwan.
Mengutip Metro.co.uk, China melakukan unjuk kekuatan dengan memenuhi sebuah pantai di seberang Taiwan dengan sejumlah tank.
Bala tentara bersumpah berjuang sampai mati ketika Ketua DPR Nancy Pelosi mendarat di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri, untuk kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat AS dalam seperempat abad.
Baca Juga: West Ham Datangkan Amadou Onana dari Lille Seharga Rp 605 Miliar
Tank berjajar di pantai Fujian oleh Selat Taiwan dalam video dramatis yang dibagikan di jejaring sosial China Weibo.
Tampaknya peralatan militer sedang dikirim dari Xiamen. Pesawat tempur China meluncur di sepanjang Selat Taiwan.
Pelosi mendarat dengan santai di ibu kota Taiwan, Taipei pada hari Selasa, 2 Agustus 2022 meskipun ada keberatan dan peringatan keras dari pemerintah China.
Baca Juga: Keberuntungan Langka: Paraglider Akrobatik Masih Hidup Terhempas ke Bumi Diterpa Angin Ganas
Mengenakan jas merah muda dan masker wajah, Pelosi turun dari pesawat Angkatan Udara AS dan melambai, dikelilingi oleh pejabat Taiwan.
Warga Indonesia yang tinggal di Taiwan mengatakan, sekalipun China marah besar, akan tetapi mereka mengaku aman-aman saja.
Bahkan, WNI di Taiwan tetap melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti biasa. Hal itu diungkapkan Budi Santoso, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.
"Di sini tidak ada apa-apa, aman saja. Tidak seperti diberitakan di media. Semua WNI dan warga Taiwan beraktivitas seperti biasa," kata Budi Santoso dalam pernyataan terbarunya.
Namun begitu, seluruh WNI di Taiwan tetap diminta mengikuti aturan yang diberlakukan otoritas setempat.
Baca Juga: Extraordinary Jadi Drama Paling Menarik, Tempati Posisi Puncak
"Pemerintah Taiwan telah melakukan yang terbaik kepada WNI sehingga saya yakin tidak akan terpengaruh oleh isu-isu yang muncul," katanya menambahkan dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Menurut klaim beberapa WNI di Taiwan, hubungan pasang-surut China dengan AS sudah menjadi situasi biasa bagi masyarakat pulau itu.
Bahkan, saat China sedang berupaya menggelar latihan militer besar-besaran karena dampak kunjungan Pelosi ke Taiwan.
"Bekerja seperti biasa saja. Mengapa harus takut? Isu itu sudah lama," kata Nur Kholiq, yang sudah hampir 11 tahun bekerja di Taiwan.
"Alhamdulillah, aman banget. Majikan juga tidak bilang apa-apa. Saya bekerja seperti biasa," kata Waridatun Nida yang sudah lebih dari dua dekade di pulau itu.
Menurut Budi, hubungan Indonesia dengan Taiwan tak terusik dengan situasi panas yang diciptakan AS.
Tercatat, Indonesia memiliki 350 WNI di Taiwan, dengan 240 di antaranya sebagai pekerja migran dan 18 lainnya adalah pelajar, tenaga profesional, dan ibu rumah tangga.
"Ekspor kita ke Taiwan setiap tahun selalu meningkat," kata Budi memungkaskan.***