Penembak Mantan PM Jepang, Tetsuya Yamagami Ditangkap di Lokasi

- 8 Juli 2022, 14:42 WIB
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat setelah tiba untuk pidato di Nara, Jepang, Jumat 8  Juli 2022
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat setelah tiba untuk pidato di Nara, Jepang, Jumat 8 Juli 2022 /

SABACIREBON - Tersangka penembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe,  Tetsuya Yamagami, ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian.

Tersangka Tetsuya Yamagami adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang, menurut sumber di pemerintahan.

Baca Juga: Ginting dan Chiko akan Berhadapan Berebut Tiket Semi Final Malaysia Master 2022

Mantan PM Shinzo Abe tak sadarkan diri setelah ditembak seseorang pada Jumat ketika ia berpidato di Kota Nara di Jepang bagian barat menjelang pemilihan anggota majelis tinggi akhir pekan ini.

Si tersangka, Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu.

Baca Juga: MSAT, Tersangka Pelecehan Seksual Santriwati Shiddiqiyah Jombang Menyerah dan Ditahan di Rutan Madaeng


Menurut kepolisian, Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika menyampaikan pidato di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway.

Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar, kata kepolisian.

Baca Juga: AJay M Priatna Diberhentikan dari Jabataan Walikota Cimahi. Putusan MA Sudah Inkrah.

Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya.

Saat dibawa ke rumah sakit, Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital fungsi tubuh.

Seorang anggota DPR dari LDP mengatakan ada informasi yang menyebutkan bahwa Abe tertembak di bagian kiri tubuh bagian atas.

Baca Juga: Begini Fatwa MUI tentang Ibadah Kurban Saat Wabah PMK

Pemerintah Jepang masih memastikan kondisi Abe. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada pers bahwa aksi brutal dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi.

"Kami mengutuk keras aksi ini," kata juru bicara pemerintah itu.

Perdana Menteri Fumio Kishida akan kembali ke kantornya di Tokyo dari Prefektur Yamagata, tempat ia sedang berkampanye, dan semua anggota Kabinet sudah diminta berkumpul di ibu kota tersebut, kata Matsuno.

Baca Juga: PPATK Blokir 60 Rekening Yayasan Act

Abe merupakan pemimpin Jepang dengan masa jabatan terlama setelah menjabat dari 2006 hingga 2007 dan kemudian dari 2012 sampai 2020. Ia kemudian mengundurkan diri karena menderita penyakit usus kronis. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x