Jurnalis yang Sempat Hilang Usai Ungkap Covid-19 di Wuhan Muncul Lagi dan Mengaku Ditahan

- 23 April 2020, 11:19 WIB
JURNALIS yang sempat hilang di Wuhan, Li Zuhea.*
JURNALIS yang sempat hilang di Wuhan, Li Zuhea.* //Daily Mail/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang jurnalis Tiongkok yang hilang selama hampir dua bulan lamanya setelah streaming video dari Wuhan kini muncul kembali.

Sebelumnya ia sempat mengunggah video yang mengungkap terkait kasus Covid-19 di Wuhan yang tak banyak orang tahu.

Li Zehua merupakan salah satu dari tiga jurnalis Tiongkok yang menghilang secara misterius itu kini memberikan tanggapannya atas hilangnya dirinya.

Baca Juga: Resmi jadi Mualaf, Berikut Deretan Artis yang akan Menjalani Puasa Ramadhan Perdana

Ia mengklaim bahwa dia ditahan dan dikarantina secara paksa oleh pihak kepolisian.

Diberitakan dalam Daily Mail, Zuhea muncul kembali dalam sebuah video di media sosial yang menjelaskan kepergiannya.

Ia mengungkap. bahwa di hari terakhir ia terlihat publik pada 26 Februari 2020, Sebuah SUV putih mencegat mobil yang tengah ia kemudi dan mereka menyuruh Zehua untuk berhenti.

Karena panik, ia pun terus melaju namun tetap dikejar oleh mobil tadi hingga sampai di apartemennya. Dia merekam video dan mengunggahnya pada hari itu juga.

Setelah kembali ke apartemen itu, dia berusaha untuk mematikan lampu dan duduk berjam-jam di depan komputernya.

Baca Juga: Ramai Beri Pendapat, Netizen Tanggapi Lontaran Jokowi Soal 'Pulang Kampung dan Mudik Beda'

Namun tiga jam kemudian, seseorang mengetuk pintu apartemennya dan saat dibuka ada tiga pria yang mengaku sebagai petugas keamanan publik.

Akhirnya mereka membawa Zehua ke kantor polisi dan diinterogasi selama 24 jam. Dia diselidiki karena tuduhan telah mengganggu ketertiban umum.

Polisi kemudian memutuskan untuk tidak menuntutnya tetapi mengatakan bahwa Zehua perlu dikarantina karena ia telah mengunjungi daerah yang rawan epidemi Covid-19.

Dia mengaku dikaratina selama kurang lebih satu bulan di Wuhan sebelum akhirnya dibebaskan pada 28 Maret 2020.

Baca Juga: Ungkapkan Terimakasih pada Tenaga Medis, Pilot Bentuk Gambar Hati dalam Jalur Penerbangan

Namun setelah itu, ia memutuskan untuk menghabiskan waktu di kota kelahirannya di Provinsi lain.

Dalam hal ini, ia mengakui bahwa petugas yang membawanya untuk dikarantina memperlakukannya dengan baik dan sopan.

Dia dilayani dengan baik, dan dipantau oleh penjaga keamanan serta bisa menonton siaran malam.

Sebelum dia dibawa oleh polisi, dia sempat mengunjungi serangkaian tempat sensitif di Wuhan, seperti komunitas yang mengadakan pesta besar di tengah pandemi.

Bahkan mengunjungi tempat krematorrium yang mempekerjakan staf tambahan untuk membantu membawa mayat.

Baca Juga: Susul Kematian Istri, Seorang Duda Ditemukan Tewas Tersangkut Gundukan Sampah di Sungai

Saat menghilangnya Zuhea itu, beberapa media memberikan kemungkinan bahwa pria tersebut menjadi sasaran polisi setelah mengunjungi Institut Virologi Wuhan, yang banyak dituding sebagai tempat di mana virus corona berasal.

Sementara itu, dua jurnalis lain yang hilang hingga kini masih belum ditemukan.

Chen Quishi dan Fang Bin yang sudah berusaha mengungkap skala sebenarnya kasus Covid-19 di Wuhan itu masih hilang sejak Februari lalu.

Dan hingga saat ini juga, pejabat dari Pemerintahan Tiongkok belum mengomentari terkait hilangnya jurnalis tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x