Diduga Wabah Virus Corona Dimulai dari Hewan, Tiongkok Mulai Berlakukan Larangan Konsumsi Satwa Liar

- 25 Februari 2020, 21:40 WIB
Seorang Presenter yang memakan kelelawar pada tahun 2016 lalu menjadi viral.
Seorang Presenter yang memakan kelelawar pada tahun 2016 lalu menjadi viral. /https://www.mothership.sg//

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona yang menyerang daratan Tiongkok masih berlangsung, meski sudah mengalami penurunan kasus.

Namun Pemerintah Tiongkok tetap berusaha mengatasi wabah itu dan salah satunya dengan mengeluarkan larangan mengonsumsi satwa liar.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Reuters, larangan itu diberlakukan dengan merujuk pada korban awal yang terhubung dengan pasar satwa liar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Baca Juga: Liga 1 2020 akan Dimulai, Ketua Umum PSSI Pastikan Sepakbola Indonesia Melangkah Maju

Pengumuman itu dibuat setelah penangguhan awal perdagangan dan konsumsi satwa liar pada Januari lalu.

Para ilmuwan menduga tetapi belum membuktikan, bahwa virus corona diturunkan ke manusia dari hewan. Wabah ini sekarang telah membunuh hampir 2.700 orang di Tiongkok dan menyebar ke lebih dari 28 negara di seluruh dunia.

Beberapa infeksi paling awal ditemukan pada orang-orang yang terpapar ke pasar satwa liar di ibukota Provinsi Hubei. Disana berbagai hewan liar dijual bebas, seperti kelelawar, ular, musang, dan hewan lainnya.

Baca Juga: Kritik Publik Masih Santer karena Dianggap Tak Becus Urus Wabah Virus Corona, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Kini Menghilang

"Ada kekhawatiran yang berkembang di antara orang-orang terhadap konsumsi hewan liar dan bahaya tersembunyi yang ditimbulkannya bagi keamanan kesehatan masyarakat sejak meledaknya wabah virus corona (COVID-19)," tutur Zhang Tiewei yang merupakan juru bicara Komisi Legislatif Tiongkok.

Zhang mengatakan, hal tersebut sangat mendesak dan perlu untuk keputusan yang akan diambil pada saat kritis untuk pencegahan dan pengendalian epidemi.

Keputusan yang dibuat oleh Kongres Rakyat Nasional Tiongkok menetapkan bahwa konsumsi ilegal dan perdagangan satwa liar akan dihukum berat karena sama dengan melakukan aktivitas berburu, memperdagangkan atau mengangkut hewan liar untuk tujuan konsumsi.

Baca Juga: Laskar Macan Ali Keraton Cirebon Dikerahkan untuk Bersihkan Situs Matangaji, Pemilik Tanah Siap Bertanggung Jawab

Sedangkan, penggunaan hewan liar untuk tujuan yang tidak dapat dimakan, di antaranya untuk penelitian ilmiah dan penggunaan medis akan dikenakan pemeriksaan yang ketat. Dalam arti lain, memerlukan persetujuan dan inspeksi karantina.

Sebelum pengumuman itu berlaku, para pedagang Tiongkok secara legal menjual keledai, anjing, rusa, buaya, dan daging lainnya. Bahkan, mereka berencana untuk kembali ke bisnis begitu pasar dibuka kembali.

Penetapan larangan ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti kalangan akademisi, pencinta lingkungan dan sebagian besar penduduk di Tiongkok.

Baca Juga: Temukan 13 Kasus Virus Corona, Amerika Serikat Minta Korea Selatan Kurangi Pelatihan Militer

Mereka telah bergabung dengan kelompok konservasi internasional yang menyerukan larangan permanen. Bahkan, kebanyakan netizen Tiongkok juga sangat mendukung larangan permanen itu.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin lalu bahwa wabah baru virus corona tidak di luar kendali secara global atau menyebabkan kematian skala besar, sehingga terlalu dini untuk berbicara tentang pandemi.

"Menggunakan kata pandemi tidak sesuai dengan fakta. Kita harus fokus pada penahanan sambil mempersiapkan potensi pandemi," tutur Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataannya.

Baca Juga: Bantu Pertumbuhan Rambut, Ketahui 4 Manfaat Bawang Putih yang Jarang Diketahui

Di sisi lain, Kepala Program Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan bahwa angka kematian yang tinggi mungkin mencerminkan deteksi kasus yang parah dan bukan infeksi ringan pada awal wabah. Inilah yang membuat Tim WHO akan tiba di Iran pada Selasa ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x