Bom Bunuh Diri Kembali Meledak di Afghanistan, ISIS Mengaku Bertanggung Jawab

- 9 Oktober 2021, 07:43 WIB
Kondisi masjid  usai terjadi ledakan bom bunuh diri di Kunduz, Afghanistan, Jumat, 8 Oktober 2021 - Sebuah bom diri terjadi kembali di Afghanistan, tepatnya di masjid Syiah dan ISIS mengaku bertanggung jawab pada serangan itu.
Kondisi masjid usai terjadi ledakan bom bunuh diri di Kunduz, Afghanistan, Jumat, 8 Oktober 2021 - Sebuah bom diri terjadi kembali di Afghanistan, tepatnya di masjid Syiah dan ISIS mengaku bertanggung jawab pada serangan itu. /Reuters/Stringer/

Sementara Doctors Without Borders (MSF) mengatakan 20 tewas dan puluhan lain yang terluka dibawa ke rumah sakit.

Matiullah Rohani, direktur kebudayaan dan informasi di Kunduz untuk pemerintahan baru Taliban Afghanistan, membenarkan bahwa insiden mematikan itu adalah serangan bunuh diri, dan mengatakan 46 orang tewas dan 143 luka-luka.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini, Sabtu 9 Oktober 2021: RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar

Mulawi Dost Muhammad, kepala keamanan Taliban di Kunduz, menuduh para penyerang mencoba menimbulkan masalah antara Syiah dan Sunni, dan bersikeras tidak ada perselisihan antara keduanya.

"Kami meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa di masa depan, kami akan memberikan keamanan bagi mereka dan masalah seperti itu tidak akan terjadi pada mereka," katanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Penduduk Kunduz mengatakan bahwa ledakan itu menghantam masjid selama salat Jumat. Sedangkan saksi bernama Rahmatullah, mengatakan 300 hingga 400 jemaah berada di dalam.

Baca Juga: Berikut Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Hari Ini Sabtu 9 Oktober 2021

Seorang guru perempuan di Kunduz mengatakan ledakan itu terjadi di dekat rumahnya, dan beberapa tetangganya tewas.

"Banyak tetangga kami terbunuh dan terluka. Seorang tetangga berusia 16 tahun terbunuh. Mereka tidak dapat menemukan setengah dari tubuhnya. Tetangga lain yang berusia 24 tahun juga terbunuh," ungkapnya.

Serangan itu mendapat kecaman dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, yang menyerukan agar para pelaku diadili.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah