Network
PR CIREBON - Baru-baru ini, Taiwan menyebut pihaknya tidak akan mencari konfrontasi militer, tetapi akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kebebasannya.
Hal itu diungkapkan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Jumat, 8 Oktober 2021 di tengah meningkatnya ketegangan dengan Tiongkok.
Taiwan, yang diklaim oleh Tiongkok sebagai wilayahnya sendiri melaporkan hampir 150 pesawat angkatan udara Tiongkok terbang ke zona pertahanan udaranya.
Baca Juga: Ungkap Perasaannya yang Sebentar Lagi akan Menikah, Ridho DA: Deg-degan Euy!
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Taiwan telah mengeluh selama lebih dari satu tahun aksi semacam itu, yang dipandangnya sebagai "perang zona abu-abu".
Di mana aksi Tiongkok itu dirancang untuk melemahkan dan menguji angkatan bersenjata Taiwan.
"Taiwan tidak mencari konfrontasi militer," ujar Presiden Tsai Ing-wen.
Ia juga berharap untuk hidup berdampingan secara damai, stabil, dapat diprediksi dan saling menguntungkan dengan tetangganya.
"Akan tetapi Taiwan juga akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kebebasan dan cara hidup demokratisnya," ucapnya.
Di sisi lain, Tiongkok menjelaskan jika pihaknya bertindak untuk melindungi keamanan dan kedaulatannya.
Baca Juga: Elon Musk Pindahkan Kantor Pusat Tesla dari California ke Texas, Ternyata Ini Alasannya
Bahkan, Tsai Ing-wen mengatakan bahwa kemakmuran di Indo-Pasifik membutuhkan lingkungan yang damai, stabil dan transparan dan ada banyak peluang di kawasan ini.
"Tetapi ini juga membawa ketegangan baru dan kontradiksi sistemik yang dapat berdampak buruk pada keamanan internasional dan ekonomi global jika tidak ditangani dengan hati-hati," katanya.
"Taiwan pun akan bekerja sama dengan negara-negara regional lainnya untuk memastikan stabilitas, tambahnya.
Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Ampuh Mengatasi Pilek dan Flu, Salah Satunya Bawang Putih
“Taiwan juga berkomitmen penuh untuk berkolaborasi dengan pemain regional untuk mencegah konflik bersenjata di China Timur, Laut China Selatan dan di Selat Taiwan," tutur Tsai Ing-wen.
Taiwan sendiri telah mencari dukungan dari negara-negara demokrasi lain ketika perselisihan dengan Tiongkok memburuk.***
