Mendekati Tenggat Waktu Evakuasi, Joe Biden Mengatakan Situasi di Kabul 'Menjadi Sangat Berbahaya'

- 29 Agustus 2021, 15:00 WIB
Presiden AS Jo Biden menuturka bahwa komandan militernya meyakini bahwa akan ada serangan teror lain yang mematikan di Kabul.
Presiden AS Jo Biden menuturka bahwa komandan militernya meyakini bahwa akan ada serangan teror lain yang mematikan di Kabul. /REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

PR CIREBON- Pada Sabtu, 28 Agustus 2021, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa komandan militernya percaya serangan teror lain seperti bom bunuh diri mematikan di bandara Kabul "sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan".

Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan kelompok Negara Islam-Khorasan, yang mengaku bertanggung jawab atas pembantaian hari Kamis di Kabul, "bukan yang terakhir."

"Situasi di lapangan (Kabul) terus menjadi sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi. Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan," kata Joe Biden.

Baca Juga: Taliban Segera Umumkan Kabinet Pemerintahan Baru dalam Waktu Dekat

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman The News, Puluhan warga sipil Afghanistan dilaporkan tewas dalam pemboman Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Serangan itu juga diketahui menewaskan 13 tentara AS, beberapa dari mereka yang meniggal lahir sekitar waktu operasi militer AS di Afghanistan dimulai 20 tahun lalu.

Pentagon mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah membunuh dua target "profil tinggi".

Baca Juga: Bersiap untuk Peran di Masa Depan, Pangeran William dan Kate Dikabarkan Akan Pindah Lebih Dekat dengan Ratu

Di antaranya, yaitu ahli logistik untuk kelompok jihad - dan melukai yang lain dalam serangan pesawat tak berawak di Afghanistan timur sebagai pembalasan atas pemboman bunuh diri.

Mayor Jenderal Hank Taylor mengatakan pada konferensi pers di Washington, tidak ada warga sipil yang terluka dalam serangan itu.

"Fakta bahwa dua individu ini tidak lagi berjalan di muka bumi, itu hal yang baik," kata juru bicara Pentagon John Kirby.

Baca Juga: Mengetahui Ada Pembajakan Film 'Selesai', Tompi: Emang Kalau Bangcat Enggak Boleh...

Pasukan AS telah berjuang dalam kondisi berbahaya dan kacau untuk menyelesaikan operasi evakuasi besar-besaran dari bandara Kabul dengan batas waktu 31 Agustus.

Joe Biden telah berjanji untuk tetap pada batas yang disepakati dan telah bersumpah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas ledakan bunuh diri itu.

Dia mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan pesawat tak berawak itu tidak akan menjadi yang terakhir.

Baca Juga: Simak Resep Camilan Bebas Gluten, Salah Satunya Stik Krim Blueberry yang Enak dan Sehat

"Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar," katanya.

"Setiap kali ada yang berusaha untuk menyakiti Amerika Serikat atau menyerang pasukan kami, kami akan merespons. Itu tidak akan pernah diragukan," pungkasnya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: The News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x