Hujan Deras dan Banjir di Sichuan Tiongkok Memaksa 80.000 Orang Dievakuasi

- 9 Agustus 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi. Pemerintah setempat melakukan evakuasi terhadap 80.000 orang saat hujan deras dan banjir melanda wilayah Sichuan, Tiongkok.
Ilustrasi. Pemerintah setempat melakukan evakuasi terhadap 80.000 orang saat hujan deras dan banjir melanda wilayah Sichuan, Tiongkok. /pixabay/Imaresz

PR CIREBON- Lebih dari 80.000 orang telah dilakukan evakuasi pemerintah setempat karena hujan lebat dan banjir di provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya, media pemerintah melaporkan pada hari Senin, 9 Agustus 2021.

Ketinggian air di sungai-sungai besar di provinsi Tiongkok itu berada di atas tingkat peringatan menyusul hujan deras dari Jumat hingga Minggu.

Satu waduk di kota Dazhou melebihi batas banjir sebesar 2,2 meter akibat hujan deras, menurut Kantor Berita resmi Tiongkok.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Drakor 'Hometown Cha-Cha-Cha' Ditetapkan Jadi Drama Romantis yang Unik

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay Mail, dikatakan lebih dari 440.000 orang kini telah terkena dampak banjir di enam kota di seluruh provinsi.

Penyiar CCTV negara mengatakan pada hari Sabtu bahwa hujan lebat telah menyebabkan kerugian ekonomi 250 juta yuan (RM163 juta) di Sichuan, dengan 45 rumah hancur dan 118 rusak parah.

Tiongkok secara rutin dilanda hujan lebat selama musim panas.

Baca Juga: Isyana Sarasvati Alami Cedera Sampai Harus Digips dan Perban, Ucapan Dukungan Raisa Buat Netizen Gemas

Tetapi para ahli telah memperingatkan bahwa sekarang harus meningkatkan ketahanan kota-kotanya karena cuaca ekstrem menjadi lebih sering.

Pejabat cuaca Tiongkok mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa kenaikan suhu telah meningkatkan kemungkinan hujan lebat di seluruh dunia.

Sementara itu, dampaknya di Tiongkok kemungkinan akan semakin buruk di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Senin, 9 Agustus 2021: Aries Terjebak Kenyataan, Taurus, Jadilah Teman Bagi Pasangan

“Peristiwa ekstrem seperti suhu tinggi dan curah hujan lebat telah meningkat dan tingkat risiko iklim di Tiongkok sedang meningkat,” kata Chao Qingchen, wakil direktur Pusat Iklim Nasional, sebuah think tank negara bagian.

Dia mengatakan suhu dan curah hujan yang lebih tinggi membuat sumber daya air Tiongkok lebih rentan.

Ia pun memperingatkan bahwa cuaca ekstrem juga merupakan ancaman yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi.

Baca Juga: Akui Ingin Mengadopsi Anak daripada Melahirkan, Cinta Laura: Dunia Kita Over Populated

Bulan lalu, provinsi Henan di Tiongkok tengah mengalami badai hujan terburuk dalam sejarah, dengan 19 stasiun pemantau cuaca negara bagian mencatat curah hujan harian tertinggi yang pernah ada.

Banjir tersebut menewaskan lebih dari 300 orang, sebagian besar di ibu kota provinsi Zhengzhou, yang mengalami curah hujan hampir satu tahun hanya dalam satu hari, kata biro cuaca Tiongkok.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah