Berikan Medali pada Petugas Polisi Capitol, Joe Biden: Serangan Itu Upaya untuk Membatalkan Kehendak Rakyat

- 6 Agustus 2021, 13:15 WIB
Joe Biden menanggapi soal penyerangan di Capitol saat ia memberikan medali pada petugas polisi, sebut upaya membatalkan kehendak rakyat.
Joe Biden menanggapi soal penyerangan di Capitol saat ia memberikan medali pada petugas polisi, sebut upaya membatalkan kehendak rakyat. /REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

PR CIREBON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden buka suara terhadap serangan di Capitol pada 6 Januari lalu, di tengah penyelidikan yang berlangsung.

Joe Biden menyebut mengatakan serangan yang dilakukan oleh pendukung mantan Presiden AS Donald Trump itu adalah pemberontakan oleh teroris.

Menurut Joe Biden, serangan di Capitol bertujuan untuk membalikkan apa yang ia sebut sebagai kehendak rakyat Amerika.

Baca Juga: Prediksi Shio Hari Ini, 6 Agustus 2021: Keuangan Kelinci Akan Lebih Baik, Tikus Jangan Ragu

Joe Biden mengutarakan hal tersebut ketika dia menandatangani RUU di Gedung Putih yang memberikan Medali Emas Kongres kepada petugas Polisi Capitol dan Polisi Metropolitan Washington, DC, untuk keberanian.

“Rekan-rekan Amerika saya, mari kita ingat tentang ini semua,” kata Joe Biden tentang serangan itu, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

“Itu adalah upaya kekerasan untuk membatalkan kehendak rakyat Amerika, untuk mencari kekuasaan dengan segala cara, untuk mengganti surat suara dengan kekerasan.

Baca Juga: Aksi Protes PPKM Dinar Candy Pakai Bikini Berujung Pidana, Ini Ancaman Hukuman yang Menanti

“Untuk menghancurkan, bukan untuk membangun. Tanpa demokrasi, tidak ada yang mungkin. Dengan itu, semuanya ada,” ia menegaskan.

Medali adalah kehormatan tertinggi yang dapat diberikan Kongres AS.

Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris mengadakan upacara di Taman Mawar Gedung Putih untuk menandatangani RUU tersebut, yang disahkan dengan suara bulat oleh Senat AS awal pekan ini.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Sendok Bisa Digunakan untuk Cek Kesehatan?

Banyak petugas dipukuli dan terluka hari itu ketika gerombolan pendukung Trump mendorong melewati mereka untuk masuk ke Capitol dan mengganggu sertifikasi kemenangan pemilihan Biden 2020.

Beberapa dari mereka, termasuk empat orang yang bersaksi di sidang DPR pekan lalu, telah berbicara tentang luka mental dan fisik yang bertahan lama.

Undang-undang itu akan menempatkan medali di empat lokasi, yakni markas besar Kepolisian Capitol, Departemen Kepolisian Metropolitan, Capitol dan Institusi Smithsonian.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 6 Agustus 2021: Sagitarius Selamat Uang Berdatangan dan Pisces Kontrol Emosimu

Departemen kepolisian Distrik AS Columbia mengumumkan bahwa dua petugas polisi lain yang menangani kerusuhan 6 Januari di Capitol Amerika Serikat telah meninggal karena bunuh diri.

Kasus itu menjadikan empat jumlah bunuh diri yang diketahui oleh petugas yang menangani kerusuhan di gedung hari itu.

Keadaan yang menyebabkan dua kematian yang diumumkan minggu ini tidak diketahui.

Baca Juga: Lesti Kejora Ulang Tahun, Inul Daratista: Tetap Rendah Hati dan Tidak Sombong

Seorang petugas lain dari Polisi Capitol yang telah diserang oleh pengunjuk rasa meninggal karena stroke setelah insiden tersebut. Lebih dari 100 petugas polisi terluka, beberapa di antaranya serius.

Sebuah komite khusus DPR AS yang ditugaskan untuk menyelidiki kerusuhan 6 Januari mendengar kesaksian pekan lalu dari empat petugas yang berhadapan dengan perusuh.

Sidang tersebut mengakhiri perdebatan berbulan-bulan di Kongres tentang peluncuran investigasi bipartisan independen yang dibuat setelah serangan 9/11 di Gedung WTC.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x