Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 24 Juli 2021: Aries Jangan Bohongi Diri Sendiri, Gemini Mulai Belajar Merelakan
“Bahkan sebelum pandemi mereka telah berjuang dengan kekurangan tenaga medis dan fasilitas kesehatan,” kata Trubus Rahadiansyah.
Pandu Riono, ahli epidemiologi Universitas Indonesia, khawatir jika terjadi lonjakan seperti gelombang yang dialami Jawa, angka kematian bisa lebih tinggi, karena sumber daya yang ada lebih sedikit.
“Masyarakat akan sangat menderita jika kasus meningkat, seperti di Jawa dan Bali. Masalahnya sangat sulit untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah itu,” kata Pandu Riono.
Baca Juga: 5 Tips Tingkatkan Motivasi dan Semangat Belajar di Rumah, Rutinitas Itu Penting
“Pemerintah daerah tidak bisa sendiri. Mereka dapat dibantu oleh pemerintah pusat atau oleh organisasi internasional. Mereka harus mengirim peralatan – ventilator, oksigen – tidak hanya ke pulau Jawa tetapi juga ke luar pulau Jawa,” tambahnya.
Hanya 1,1 persen dokter dan perawat tanah air, sekitar 1.787 orang, bekerja di luar Jawa, menurut survei tahun 2020 oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan Kompas.
Jumlah dokter yang terdiri dari dokter umum, spesialis paru, dan spesialis penyakit dalam di Indonesia berjumlah 19.649 orang. Namun, hanya 893 orang atau 4,5 persen yang melayani di luar Pulau Jawa.
Ketimpangan yang sama juga terlihat pada 140.071 perawat di Indonesia. Hanya 894 perawat, atau 0,6 persen, yang berbasis di luar Pulau Jawa.