Peneliti Asal Inggris dan Swiss Sebut Vaksin AstraZeneca Dapat Berikan Perlindungan Seumur Hidup

- 23 Juli 2021, 21:35 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. Melalui sebuah penelitian, vaksin AstraZeneca disebut dapat memberi perlindungan melawan Covid-19 seumur hidup.
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. Melalui sebuah penelitian, vaksin AstraZeneca disebut dapat memberi perlindungan melawan Covid-19 seumur hidup. /Reuters/Dado Ruvic

PR CIREBON - Vaksin AstraZeneca disebut dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19 selama seumur hidup.

Klaim tersebut berasal dari hasil penelitian yang dilakukan di dari Oxford, Inggris dan Swiss.

Studi tersebut mengatakan vaksin Oxford AstraZeneca, versi yang diproduksi sebagai Covishield di India, menawarkan perlindungan seumur hidup.

Baca Juga: Apresiasi Perjuangan Tenaga Kesehatan dalam Menyelamatkan Pasien Covid-19, Fadli Zon: Terima Kasih para Nakes

Sebuah studi baru itu telah menemukan bahwa vaksin Oxford AstraZeneca, yang diproduksi dan diberikan di India dengan nama dagang Covishield, menawarkan perlindungan yang dapat bertahan seumur hidup.

Sesuai penelitian, vaksin tidak hanya menghasilkan antibodi terhadap virus SARS-COV-2 tetapi juga menciptakan "kamp pelatihan" di dalam tubuh.

Kamp tersebut untuk memungkinkan sel T mencari dan menghancurkan bahkan membunuh varian baru Covid-19.

Baca Juga: Raffi Ahmad Unggah Foto Rafathar Potong Rambut, Acha Septriasa: Semakin Banyol Kayak Raffi

Seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India, penulis studi tersebut adalah ilmuwan yang mempublikasikan dalam jurnal Natur.

Menurutnya, vaksin adenovirus seperti yang dikembangkan Oxford AstraZeneca dan Johnson & Johnson dapat melatih tubuh untuk terus membuat sel-T vital bahkan dari waktu yang lama setelah antibodi dari suntikan vaksin berkurang.

Mereka mengatakan itu mungkin bisa terus membuat mereka terjaga dan terlindungi dari virus Covid-19 selama seumur hidup.

Baca Juga: Kaya Nutrisi, Simak 3 Sajian dari Kale yang Cocok untuk Diet

"Sel T yang berasal dari kamp pelatihan seluler ini tampaknya memiliki tingkat 'kebugaran' yang sangat tinggi," kata peneliti Prof Burkhard Ludewig, dari Rumah Sakit Cantonal di Swiss. 

Dia melanjutkan bahwa Adenovirus telah berevolusi bersama manusia selama waktu yang sangat lama, dan belajar banyak tentang sistem kekebalan manusia dalam prosesnya.

Sesuai temuan penelitian, adenovirus memiliki kemampuan untuk menembus sel jaringan berumur panjang. 

Baca Juga: Puan Maharani Meminta Pemerintah Jujur dan Transparan Menangani Covid-19 Agar Rakyat Percaya

Sel-sel ini, yang disebut sel retikuler fibroblastik, dapat bertindak sebagai “tempat pelatihan” sel-T.

Temuan baru menambah bobot studi terbaru yang menunjukkan vaksin Oxford AstraZeneca lebih efektif dalam menghasilkan sel-T dibandingkan dengan Pfizer dan Moderna, yang keduanya merupakan vaksin mRNA.

Sesuai Prof Paul Klenerman, dari Oxford's Nuffield Department of Medicine, mengatakan: 

Baca Juga: Gambar Pengantin Akan Ungkap soal Hal Terlewat dalam Hubungan Anda di Tes Kepirbadian Kali ini!

“Jutaan orang telah menerima vaksin adenovirus di seluruh dunia. Tujuan akhir dengan vaksin ini adalah induksi perlindungan sistem kekebalan jangka panjang menggunakan antibodi dan sel-T," ujarnya.

Penelitian ini membantu untuk lebih memahami proses vaksinasi, dan mengapa efek pada sel T dapat membunuh virus dalam waktu yang begitu lama.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: DNA India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x