Epidemi Virus Corona Pernah Melanda 20.000 Tahun Lalu, Begini Dampaknya Bagi Dunia

- 27 Juni 2021, 15:45 WIB
ILUSTRASI - Epidemi virus corona yang pernah melanda pada 20.000 tahun yang lalu, meninggalkan jejak dalam susunan genetik orang-orang dari Asia Timur.*
ILUSTRASI - Epidemi virus corona yang pernah melanda pada 20.000 tahun yang lalu, meninggalkan jejak dalam susunan genetik orang-orang dari Asia Timur.* /Pixabay/geralt/

PR CIREBON - Epidemi virus corona ternyata pernah pecah di kawasan Asia Timur lebih dari 20.000 tahun yang lalu, mirip dengan pandemi Covid-19 saat ini.

Sebuah studi internasional menemukan, epidemi virus corona meninggalkan jejak dalam susunan genetik orang-orang dari Asia Timur, daerah yang sekarang menjadi China, Jepang, Mongolia, Korea Utara, Korea Selatan, dan Taiwan.

Jejak susuna genetik dari epidemi virus corona itu dikatakan para peneliti dari Queensland University of Technology, University of Technology Adelaide, Universitas California San Francisco, dan Universitas Arizona.

Baca Juga: DJ Katty Butterfly Tiba-tiba Masuk UGD, Kenapa?

Dalam 20 tahun terakhir, virus corona bertanggung jawab atas tiga wabah besar yakni SARS-CoV, MERS-CoV, SARS-CoV-2

SARS-CoV yang mengarah ke Sindrom Pernafasan Akut Parah, berasal dari China pada tahun 2002 dan menewaskan lebih dari 800 orang.

MERS-CoV yang mengarah ke Middle East Respiratory Syndrome, menewaskan lebih dari 850 orang.

Baca Juga: Selama Ini Diam, Akhirnya Pihak Rezky Aditya Membuka Suara Perihal Tudingan Memiliki Anak di Luar Nikah

Dan SARS-CoV-2 saat ini yang mengarah ke Covid-19, yang sejauh ini telah menewaskan 3,9 juta orang di seluruh dunia.

Untuk penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, tim menganalisis genom lebih dari 2.500 manusia modern dari 26 populasi di seluruh dunia, untuk memahami bagaimana manusia beradaptasi dengan sejarah wabah virus corona.

Tim menemukan peran jenis protein tertentu, yang dikenal sebagai VIP (protein yang berinteraksi dengan virus) - protein yang merupakan bagian dari mesin seluler yang berinteraksi dengan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Pamer Impresi Instagram dan Beri Diskon Endorse, Aldi Taher: Minat WA

Dalam jutaan tahun evolusi manusia, seleksi alam telah menyebabkan fiksasi varian gen yang mengkode protein yang berinteraksi virus (VIP) pada tiga kali tingkat yang diamati untuk kelas gen lainnya.

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan tanda-tanda adaptasi pada 42 gen manusia berbeda yang mengkode VIP.

“Kami menemukan sinyal VIP di lima populasi dari Asia Timur dan menemukan nenek moyang orang Asia Timur modern pertama kali terpapar virus corona lebih dari 20.000 tahun yang lalu,” kata penulis utama Dr Yassine Souilmi, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.

Baca Juga: Beri Dukungan pada Jerinx SID, Nora Alexandra: Sehat Selalu Suami

"Kami menemukan 42 VIP terutama aktif di paru-paru - jaringan yang paling terpengaruh oleh virus corona - dan mengonfirmasi bahwa mereka berinteraksi langsung dengan virus yang mendasari pandemi saat ini," tambah Souilmi.

Studi ini membantu mendapatkan pemahaman tentang bagaimana genom dari populasi manusia yang berbeda beradaptasi dengan virus yang baru-baru ini diakui sebagai pendorong signifikan evolusi manusia.

Ini juga dapat membantu untuk mengidentifikasi virus yang telah menyebabkan epidemi di masa lalu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: DNA India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah